KONSEP_KONSEP DASAR

Beberapa Konsep Dasar
Sebelum kita membahas lebih lanjut ada baiknya kita urai kembali konsep-konsep dasar yang harus dipahami sebelum masuk ke NAT. Diantaranya adalah TCP/IP, Gateway/Router, dan Firewall.

TCP/IP
Protokol yang menjadi standar dan dipakai hampir oleh seluruh komunitas Internet adalah TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol).

Agar komputer bisa berkomunikasi dengan komputer lainnya, maka menurut aturan TCP/IP, komputer tersebut harus memiliki suatu address yang unik. Alamat tersebut dinamakan IP address. IP Address memiliki format sbb: aaa.bbb.ccc.ddd. Contohnya: 167.205.19.33
Yang penting adalah bahwa untuk berkomunikasi di Internet, komputer harus memiliki IP address yang legal. Legal dalam hal ini artinya adalah bahwa alamat tersebut dikenali oleh semua router di dunia dan diketahui bahwa alamat tersebut tidak ada duplikatnya di tempat lain. IP address legal biasanya diperoleh dengan menghubungi InterNIC.
Suatu jaringan internal bisa saja menggunakan IP address sembarang. Namun untuk tersambung ke Internet, jaringan itu tetap harus menggunakan IP address legal. Jika masalah routing tidak dibereskan (tidak menggunakan IP address legal), maka saat sistem kita mengirim paket data ke sistem lain, sistem tujuan itu tidak akan bisa mengembalikan paket data tersebut, sehingga komunikasi tidak akan terjadi.
Dalam berkomunikasi di Internet/antar jaringan komputer dibutuhkan gateway/router sebagai jembatan yang menghubungkan simpul-simpul antar jaringan sehingga paket data bisa diantar sampai ke tujuan.

Gateway/Router
Gateway adalah komputer yang memiliki minimal 2 buah network interface untuk menghubungkan 2 buah jaringan atau lebih. Di Internet suatu alamat bisa ditempuh lewat gateway-gateway yang memberikan jalan/rute ke arah mana yang harus dilalui supaya paket data sampai ke tujuan. Kebanyakan gateway menjalankan routing daemon (program yang meng-update secara dinamis tabel routing). Karena itu gateway juga biasanya berfungsi sebagai router. Gateway/router bisa berbentuk Router box seperti yang di produksi Cisco, 3COM, dll atau bisa juga berupa komputer yang menjalankan Network Operating System plus routing daemon. Misalkan PC yang dipasang Unix FreeBSD dan menjalankan program Routed atau Gated. Namun dalam pemakaian Natd, routing daemon tidak perlu dijalankan, jadi cukup dipasang gateway saja.
Karena gateway/router mengatur lalu lintas paket data antar jaringan, maka di dalamnya bisa dipasangi mekanisme pembatasan atau pengamanan (filtering) paket-paket data. Mekanisme ini disebut Firewall.

Firewall
Sebenarnya Firewall adalah suatu program yang dijalankan di gateway/router yang bertugas memeriksa setiap paket data yang lewat kemudian membandingkannya dengan rule yang diterapkan dan akhirnya memutuskan apakah paket data tersebut boleh diteruskan atau ditolak. Tujuan dasarnya adalah sebagai security yang melindungi jaringan internal dari ancaman dari luar. Namun dalam tulisan ini Firewall digunakan sebagai basis untuk menjalankan Network Address Translation (NAT).
Dalam FreeBSD, program yang dijalankan sebagai Firewall adalah ipfw. Sebelum dapat menjalankan ipfw, kernel GENERIC harus dimodifikasi supaya mendukung fungsi firewall. Ipfw mengatur lalu lintas paket data berdasarkan IP asal, IP tujuan, nomor port, dan jenis protocol. Untuk menjalankan NAT, option IPDIVERT harus diaktifkan dalam kernel.

DIVERT (mekanisme diversi paket kernel)
Socket divert sebenarnya sama saja dengan socket IP biasa, kecuali bahwa socket divert bisa di bind ke port divert khusus lewat bind system call. IP address dalam bind tidak diperhatikan, hanya nomor port-nya yang diperhatikan. Sebuah socket divert yang dibind ke port divert akan menerima semua paket yang didiversikan pada port tersebut oleh mekanisme di kernel yang dijalankan oleh implementasi filtering dan program ipfw. Mekanisme ini yang dimanfaatkan nantinya oleh Network Address Translator.
Itulah beberapa bahasan awal yang akan mengantar kita ke pembahasan inti selanjutnya.

Network Address Translation (NAT)
Dalam FreeBSD, mekanisme Network Address Translation (NAT) dijalankan oleh program Natd yang bekerja sebagai daemon. Network Address Translation Daemon (Natd) menyediakan solusi untuk permasalahan penghematan ini dengan cara menyembunyikan IP address jaringan internal, dengan membuat paket yang di-generate di dalam terlihat seolah-olah dihasilkan dari mesin yang memiliki IP address legal. Natd memberikan konektivitas ke dunia luar tanpa harus menggunakan IP address legal dalam jaringan internal.
Natd menyediakan fasilitas Network Address Translation untuk digunakan dengan socket divert. Natd mengubah semua paket yang ditujukan ke host lain sedemikian sehingga source IP addressnya berasal dari mesin Natd. Untuk setiap paket yang diubah berdasarkan aturan ini, dibuat tabel translasi untuk mencatat transaksi ini.
Dengan NAT, aturan bahwa untuk berkomunikasi harus menggunakan IP address legal, dilanggar.NAT bekerja dengan jalan mengkonversikan IP-IP address ke satu atau lebih IP address lain. IP address yang dikonversi adalah IP address yang diberikan untuk tiap mesin dalam jaringan internal (bisa sembarang IP). IP address yang menjadi hasil konversi terletak di luar jaringan internal tersebut dan merupakan IP address legal yang valid/routable.

Mekanisme NAT
Sebuah paket TCP terdiri dari header dan data. Header memiliki sejumlah field di dalamnya, salah satu field yang penting di sini adalah MAC (Media Access Control) address asal dan tujuan, IP address asal dan tujuan, dan nomor port asal dan tujuan.
Saat mesin A menghubungi mesin B, header paket berisi IP A sebagai IP address asal dan IP B sebagai IP address tujuan. Header ini juga berisi nomor port asal (biasanya dipilih oleh mesin pengirim dari sekumpulan nomor port) dan nomor port tujuan yang spesifik, misalnya port 80 (untuk web).
Kemudian B menerima paket pada port 80 dan memilih nomor port balasan untuk digunakan sebagai nomor port asal menggantikan port 80 tadi. Mesin B lalu membalik IP address asal & tujuan dan nomor port asal & tujuan dalam header paket. Sehingga keadaan sekarang IP B adalah IP address asal dan IP A adalah IP address tujuan. Kemudian B mengirim paket itu kembali ke A. Selama session terbuka, paket data hilir mudik menggunakan nomor port yang dipilih.
Router (yang biasa – tanpa Natd) memodifikasi field MAC address asal & tujuan dalam header ketika me-route paket yang melewatinya. IP address, nomor port, dan nomor sequence asal & tujuan tidak disentuh sama sekali.
NAT juga bekerja atas dasar ini. Dimulai dengan membuat tabel translasi internal untuk semua IP address jaringan internal yang mengirim paket melewatinya. Lalu men-set tabel nomor port yang akan digunakan oleh IP address yang valid. Ketika paket dari jaringan internal dikirim ke Natd untuk disampaikan keluar, Natd melakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Mencatat IP address dan port asal dalam tabel translasi
2. Menggantikan nomor IP asal paket dengan nomor IP dirinya yang valid
3. Menetapkan nomor port khusus untuk paket yang dikirim keluar, memasukkannya dalam tabel translasi dan menggantikan nomor port asal tersebut dengan nomor port khusus ini.
Ketika paket balasan datang kembali, Natd mengecek nomor port tujuannya. Jika ini cocok dengan nomor port yang khusus telah ditetapkan sebelumnya, maka dia akan melihat tabel translasi dan mencari mesin mana di jaringan internal yang sesuai. Setelah ditemukan, ia akan menulis kembali nomor port dan IP address tujuan dengan IP address dan nomor port asal yang asli yang digunakan dulu untuk memulai koneksi. Lalu mengirim paket ini ke mesin di jaringan internal yang dituju. Natd memelihara isi tabel translasi selama koneksi masih terbuka.
Perbedaan dengan sistem Proxy
Hampir mirip dengan NAT, suatu jaringan kecil dengan proxy bisa menempatkan beberapa mesin untuk mengakses web dibelakang sebuah mesin yang memiliki IP address valid. Ini juga merupakan langkah penghematan biaya dibanding harus menyewa beberapa account dari ISP dan memasang modem & sambungan telepon pada tiap mesin.
Namun demikian, proxy server ini tidak sesuai untuk jaringan yang lebih besar. Bagaimanapun, menambah hard disk dan RAM pada server proxy supaya proxy berjalan efisien tidak selalu dapat dilakukan (karena constraint biaya). Lagi pula, persentase web page yang bisa dilayani oleh cache proxy akan makin menurun sejalan dengan semakin menipisnya ruang kosong di hard disk, sehingga penggunaan cache proxy menjadi tidak lebih baik dari pada sambungan langsung. Tambahan lagi, tiap koneksi bersamaan akan meng-generate proses tambahan dalam proxy. Tiap proses ini harus menggunakan disk I/O channel yang sama, dan saat disk I/O channel jenuh, maka terjadilah bottle neck.
NAT menawarkan solusi yang lebih fleksibel dan scalable. NAT menghilangkan keharusan mengkonfigurasi proxy/sock dalam tiap client. NAT lebih cepat dan mampu menangani trafik network untuk beribu-ribu user secara simultan.
Selain itu, translasi alamat yang diterapkan dalam NAT, membuat para cracker di Internet tidak mungkin menyerang langsung sistem-sistem di dalam jaringan internal. Intruder harus menyerang dan memperoleh akses ke mesin NAT dulu sebelum menyiapkan serangan ke mesin-mesin di jaringan internal. Penting di ketahui bahwa, sementara dengan NAT jaringan internal terproteksi, namun untuk masalah security, tetap saja diperlukan paket filtering dan metoda pengamanan lainnya dalam mesin NAT.




Pengertian / Definisi ROUTER Dedicated Or PC Router Dan Informasi Penjelasan


ROUTER adalah suatu alat pada dunia komputer yang berguna untuk membelokkan data dari suatu sistem jaringan ke sistem yang lain. Logikanya sebuah sistem jaringan tidak dapat berpindah ke sistem yang lain. Exp Sis A. Menggunakan IP 192.168.1.1 dan Sis B. Menggunakan IP 192.168.2.1 Maka Kompi yang menggunakan Sis A tidak dapat melakukan komunikasi dengan Sis B tanpa Router.

Prinsip Kerja router sangat mudah yakni membelokkan data dari satu Sis ke Sis yang lain. Untuk konfigurasi Router dengan menggunakan PC ( OS WIN Xp ) sangatlah Mudah :

1. Pastikan Kompi anda memiliki minimal 2 buah LAN Card ( Apabila anda hanya menggunakan 2 Sis )

2. Berikan konfigurasi jaringan sesuai Sis yang anda gunakan pada setiap LAN Card. ( Pastikan tiap lan menggunakan Sis yang berbeda )

3. Ping atau test koneksi ke tiap Sis, dari router. pastikan Semua koneksi dalam keadaan Baik

4. Share Lan card Anda dengan cara :
- Klik kanan pada Lan Card Kemudian pada Tab Advance Pastikan ada pilihan use another network to bla bla bla dst.
- Setelah itu coba lakukan ping dari komputer lain ( Antar client yang berbeda Sis ), Pastikan Jawaban Replay

5. Selamat Mencoba :)

NB. Hal ini bagus di gunakan apabila kantor anda memiliki IP yaang tidak memadai sehingga orang tetap dapat berinteraksi dengan sis anda. Usahakan agar sis ini di bagi dalam beberapa kelas sesuai dengan Posisi komputer sehingga Stabilitas jaringan anda lebih terjamin dan lebih mudah untuk mencari masalah ( Troubel Shooting ) jaringan.

R O U T 3 R

P3ngertian RoUtEr

Router adalah sebuah alat jaringan komputer yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Proses routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari stack protokol tujuh-lapis OSI.

Fungsi

Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan switch. Switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN).
Analogi Router dan Switch
Analogi Router dan Switch

Sebagai ilustrasi perbedaan fungsi dari router dan switch adalah switch merupakan suatu jalanan, dan router merupakan penghubung antar jalan. Masing-masing rumah berada pada jalan yang memiliki alamat dalam suatu urutan tertentu. Dengan cara yang sama, switch menghubungkan berbagai macam alat, dimana masing-masing alat memiliki alamat IP sendiri pada sebuah LAN.

Router sangat banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi protokol TCP/IP, dan router jenis itu disebut juga dengan IP Router. Selain IP Router, ada lagi AppleTalk Router, dan masih ada beberapa jenis router lainnya. Internet merupakan contoh utama dari sebuah jaringan yang memiliki banyak router IP. Router dapat digunakan untuk menghubungkan banyak jaringan kecil ke sebuah jaringan yang lebih besar, yang disebut dengan internetwork, atau untuk membagi sebuah jaringan besar ke dalam beberapa subnetwork untuk meningkatkan kinerja dan juga mempermudah manajemennya. Router juga kadang digunakan untuk mengoneksikan dua buah jaringan yang menggunakan media yang berbeda (seperti halnya router wireless yang pada umumnya selain ia dapat menghubungkan komputer dengan menggunakan radio, ia juga mendukung penghubungan komputer dengan kabel UTP), atau berbeda arsitektur jaringan, seperti halnya dari Ethernet ke Token Ring.

Router juga dapat digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah layanan telekomunikasi seperti halnya telekomunikasi leased line atau Digital Subscriber Line (DSL). Router yang digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah koneksi leased line seperti T1, atau T3, sering disebut sebagai access server. Sementara itu, router yang digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal ke sebuah koneksi DSL disebut juga dengan DSL router. Router-router jenis tersebut umumnya memiliki fungsi firewall untuk melakukan penapisan paket berdasarkan alamat sumber dan alamat tujuan paket tersebut, meski beberapa router tidak memilikinya. Router yang memiliki fitur penapisan paket disebut juga dengan packet-filtering router. Router umumnya memblokir lalu lintas data yang dipancarkan secara broadcast sehingga dapat mencegah adanya broadcast storm yang mampu memperlambat kinerja jaringan.


Jenis-jenis router

Secara umum, router dibagi menjadi dua buah jenis, yakni:

* static router (router statis): adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statis yang diset secara manual oleh para administrator jaringan.
* dynamic router (router dinamis): adalah sebuah router yang memiliki dab membuat tabel routing dinamis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan dengan router lainnya.

Membuat PC Router Dengan Linux

PC router merupakan salah satu alternatif untuk mengganti router handal seperti CISCO dll. Dalam Networking dengan alasan security kebanyakan server dan PC router memakai linux.. pada kesempatan ini saya akan sharing pengetahuan tentang routing di linux tepatnya membuat sebuah PC router dengan linux dalam hal ini Slackware 12 ( seharusnya tidak ada masalah jika diimplementasi di linux lain).
Langsung aja, kali ini kita akan routing dengan NAT (Network Address Translation) tanpa filtering.langkah langkahnya :
1. Install slackware pastikan package section n (network di install) yaitu
ip_forward, iptables dan ipchain.

2. konfigurasi IP LAN dan WAN nya, edit file rc.inet1.conf
# cd /etc/rc.d/
# mcedit rc.inet1.conf
contoh :
# Config information for eth0:
IPADDR[0]="10.10.106.218"
NETMASK[0]="255.255.255.0"
USE_DHCP[0]=""
DHCP_HOSTNAME[0]=""
# Config information for eth1:
IPADDR[1]="192.168.2.1"
NETMASK[1]="255.255.255.0"
USE_DHCP[1]=""
DHCP_HOSTNAME[1]=""
# Config information for eth2:
IPADDR[2]=""
NETMASK[2]=""
USE_DHCP[2]=""
DHCP_HOSTNAME[2]=""
# Config information for eth3:
IPADDR[3]=""
NETMASK[3]=""
USE_DHCP[3]=""
DHCP_HOSTNAME[3]=""
# Default gateway IP address:
GATEWAY="10.10.106.1"
dalam hal ini WAN adalah eth0 dan LAN adalah eth1 dengan ip diatas dan default gateway nya
3. berikan atribut eksekusi pada ip_forwad yang nanti akan berfungsi sebagai penerus paket.
# cd /etc/rc.d/
# chmod +x rc.ip_forward
4. jalankan ipforwarding tsb
# /etc/rc.d/rc.ip_forward start
5. untuk mentranslasikan addres kita tambahkan baris berikut di /etc/rc.d/rc.local
iptables -t nat -A POSTROUTING -s 192.168.2.0/16 -d! 10.10.106.0/16 -j MASQUERADE
maksud baris diatas semua paket network yang datang dari ip local 192.168.2.xxx akan di transalasikan menjadi 10.10.106.xxx.. sehingga dengan begitu semua paket dari local akan di route ke external network..
6. restart komputer.
selesai konfigurasi router..
Selamat Mencoba...!!!
NB: jika ingin membuat router lebih mudah dan dengan filtering yang mudah anda bisa menggunakan software routing di linux, misalnya : zebra routing, shorewall, dll.


Buat Router di linux Debian

1.Komputer harus terinstal SO LInux Debian
2. Sediakan dua PC, satu sebagai Router dan satunya lagi sebagai Klien
3. Pada Login : isikan user Root dan masukkan Passwordnya
4. Setelah itu masuklah pada folder etc dengan mengetikkan cd etc
5. Kemudian masuklah lagi pada folder network dengan mengetikkan cd network
6. Apabila ingin menggunakan cara yang lebih praktis maka ketikkan cd etc/network
7. Kemudian ketikkan pico atau vi interfaces, untuk mengatur ip nya
8. Untuk vi interfaces pada Router ketikkan seperti dibawah ini
auto eth0
iface eth0 inet static
address 192.168.10.36
netmask 255.255.255.0
broadcast 192.168.10.255
network 192.168.10.0
gateway 192.168.10.1

auto eth1
iface eth1 inet static
address 192.168.15.1
netmask 255.255.255.0
broadcast 192.168.15.255
network 192.168.15.0

iface lo inet loopback

9. Untuk vi interfaces pada client ketikkan seperti dibawah ini
auto eth0
iface eth0 inet static
address 192.168.15.3
netmask 255.255.255.0
broadcast 192.168.15.255
network 192.168.15.0
gateway 192.168.15.1

iface lo inet loopack

10. Kemudian aturlah ip tablenya dengan menggunakan cara, ketikkan pada pc Router -t
nat -A POSTROUTING -s 192.168.15.0/24 -j MASQUERADE
11. Setelah itu ketikkan ip tables-save
12. Lalu restart dengan menggunakan perintah /etc/init.d/networking restart
13. Untuk mengecek apakah ip tables sudah masuk maka ketikkan perintah iptables -t
nat -n -L
14. Setelah itu keluarlah dari folder network dengan perintah cd ..
15. Pada folder etc bukalah file sysctc1 dengan perintah vi atau pico sysctc1.conf,
Hapuslah tanda pagar (#) pada kata # net.ipv4.conf.default.forwading=1
16. Setelah itu lakukan ping antara Router dan client, apabila bisa diping maka pembuatan router telah berhasil.



Langkah-langkah Setting IP pada Linux Debian
~ Pastikan komputer anda terpasang LAN card
~ Klik Application – System tools – Network tools
~ Akan muncul kotak dialog Network tools
~ Konfigurasi Network device eth0
~ Masukkan IP addres, subnetmask, dan gateway
~ Klik OK
~ Masuk ke root terminal
~ Lalu ketikkan ping lalu enter
~ Jika komputer bisa mengenali IP addressnya sendiri berarti setting IP berhasil





Pembuatan Router Server mengunakan Linux Slcakware :

1.Persiapkanlah Alat dan Bahan serta cek kembali alat yang telah dipersiapkan oleh Panitia, jika ada alat yang rusak segera lapor ke panitia.

2.Install Linux Slackware ke PC Server
(disertai Pembuatan Kabel Jaringan sesuai dengan perintah no.3)
a.Pembuatan Partisi, Format dan Install
b.Seting IP pada Server Router
c.Pengisian IP Address pada Eth0 dan Eth1
d.Seting Router Server dengan menggunakan CD Firewall disertai pengisian MASQURADE
e.Seting IP Address pada Client

3.Buatlah 3 buah Kabel Jaringan sesuai dengan kebutuhan dengan masing-masing 1 untuk PC Server dan 2 untuk PC Client
(Jenis kabel yang dipergunakan Strigh).

4.Cek lah Kabel Jaringan dengan mengunakan Tester Jaringan kemudian koneksikan Server dan masing-masing Client.

5.Mengekskusikan Hasil Pembuatan Router Server ke Client Sehingga Client dapat Browsing ke Internet.




InStAlAsI ClIeNt-SeRvEr dengan LiNuX ReDhAt


CLIENT- SERVER
Instalasi client dengan linux redhat
1. install computer dengan linux redhat
2. jika sudah selesai menginstal linux redhat , install Rdesktop pada computer.
Masuk pada linux redhat yang berbasis text
Ketik cd / mnt / cdrom /
Tekan enter
Ketok “ls” untuk melihat directory
Ketik :cd Redhat / rpms /
Ketik :rpm-ivh rdesktop -1.2.1-1.i 386.rpm
Tunggu beberapa saaat untuk menunggu rdesktop terinstal
Ketik rd lalu tab untuk melihat apakah rdesktop sudah terinstal atau belum
Atau ketik rpm –aq . gree rdesktop untuk melihat program rdesktop
3. jika rdesktop sudah terinstal , masuk pada redhat berbasis grafis dengan menekan ctrl+alt+F7 4. klik star
5. klik run program
6. ketik rdesktop untuk alamat IP addres server
7. klik ok
8. maka akan muncul rdesktop
9. atau dengan klik star – pilih system tools – klik terminal – ketik rdesktop alamat IP addres server.


meMeMbuAT SiSeM LtsP dengan DeBiAn

berikut ini adalah caramembuat Membuat sistem ltsp dengan linux debian...


1. Pertama anda install paket utiliti ltsp dan paket2 ltsp lainnya. Silahkan lihat di http://www.ltsp.org.
2. Kemudian di server ltsp nya anda setting agar menjadi dhcp server(klo sudah ada dhcp server yang berjalan lebih baik gunakan yang sudah ada saja).
3. Setting server ltsp sebagai tftp server.(digunakan untuk mengambil kernel image pada waktu proses boot di client).

4. Setting server ltsp agar bisa melakukan remote connection dr client(biasanya menggunakan Xdmcp).
5. Setting server ltsp sebagai NFS Server(root directory client diambil dari server menggunakan NFS).
6. Setting konfigurasi ltsp server di file lts.conf nya sesuai kondisi sistem ltsp di tempat anda.
7. Beberapa client ltsp yang bisa boot ke server ltspnya(bisa pake pxe boot, etherboot, diskboot, dll).

pengertian IP ADDRESS

IP ADDRESS

Agar unik setiap computer yang terkoneksi ke Internet diberi alamat yang berbeda. Alamat ini supaya seragam seluruh dunia maka pemberian alamat IP address diseluruh dunia diberikan oleh badan internasional Internet Assigned Number Authority (IANA), dimana IANA hanya memberikan IP address Network ID nya saja sedangkan host ID diatur oleh pemilik IP address tersebut.
Contoh IP address untuk cisco.com adalah 202.93.35.9 untuk www.ilkom.unsri.ac.id dengan IP nya 202.39.35.9

Alamat yang unik terdiri dari 32 bit yang dibagi dalam 4 oktet (8 bit)

00000000 . 00000000 . 00000000 . 00000000
o 1 o 2 o 3 o 4

Ip address dibagi menjadi 2 bagian yaitu Network ID dan Host ID,
Network ID yang akan menentukan alamat dalam jaringan (network address), sedangkan Host ID menentukan alamat dari peralatan jaringan yang sifatnya unik untuk membedakan antara satu mesin dengan mesin lainnya.

Ibaratkan Network ID Nomor jalan dan alamat jalan sedangkan Host ID adalah nomor rumahnya

IP address dibagi menjadi kelas yaitu ;





Kelas yang umum digunakan adalah kelas A sampai dengan kelas C.

Pada setiap kelas angka pertama dengan angka terakhir tidak dianjurkan untuk digunakan karena sebagai valid host id, misalnya kelas A 0 dan 127, kelas B 128 dan 192, kelas C 191 dan 224. ini biasanya digunakan untuk loopback addresss.

Catatan :
• alamat Network ID dan Host ID tidak boleh semuanya 0 atau 1 karena jika semuanya angka biner 1 : 255.255.255.255 maka alamat tersebut disebut floaded broadcast
• alamat network, digunakan dalam routing untuk menunjukkan pengiriman paket remote network, contohnya 10.0.0.0, 172.16.0.0 dan 192.168.10.0

Dari gambar dibawah ini perhatikan kelas A menyediakan jumlah network yang paling sediikit namun menyediakan host id yang paling banyak dikarenakan hanya oktat pertama yang digunakan untuk alamat network bandingkan dengan kelas B dan C.






Untuk mempermudah dalam menentukan kelas mana IP yang kita lihat, perhatikan gambar dibawah ini. Pada saat kita menganalisa suatu alamat IP maka perhatikan octet 8 bit pertamanya.






Pada kelas A : 8 oktet pertama adalah alamat networknya, sedangkan sisanya 24 bits merupakan alamat untuk host yang bisa digunakan.
Jadi admin dapat membuat banyak sekali alamat untuk hostnya, dengan memperhatikan
2 24 – 2 = 16.777.214 host
N ; jumlah bit terakhir dari kelas A
(2) adalah alamat loopback

Pada kelas B : menggunakan 16 bit pertama untuk mengidentifikasikan network sebagai bagian dari address. Dua octet sisanya (16 bits) digunakan untuk alamat host

2 16 – 2 = 65.534

Pada kelas C : menggunakan 24 bit pertama untuk network dan 8 bits sisanya untuk alamat host.

2 8 – 2 = 254




Nomor IP terdiri dari 32 bit yang didalamnya terdapat bit untuk NETWORK ID (NetID) dan HOST ID (HostID). Secara garis besar berikut inilah pembagian kelas IP secara default

GATEWAY/ROUTER

Gateway adalah komputer yang memiliki minimal 2 buah network interface untuk menghubungkan 2 buah jaringan atau lebih. Di Internet suatu alamat bisa ditempuh lewat gateway-gateway yang memberikan jalan/rute ke arah mana yang harus dilalui supaya paket data sampai ke tujuan. Kebanyakan gateway menjalankan routing daemon (program yang meng-update secara dinamis tabel routing). Karena itu gateway juga biasanya berfungsi sebagai router. Gateway/router bisa berbentuk Router box seperti yang di produksi Cisco, 3COM, dll atau bisa juga berupa komputer yang menjalankan Network Operating System plus routing daemon. Misalkan PC yang dipasang Unix FreeBSD dan menjalankan program Routed atau Gated. Namun dalam pemakaian Natd, routing daemon tidak perlu dijalankan, jadi cukup dipasang gateway saja.
Karena gateway/router mengatur lalu lintas paket data antar jaringan, maka di dalamnya bisa dipasangi mekanisme pembatasan atau pengamanan (filtering) paket-paket data. Mekanisme ini disebut Firewall.
Sebenarnya Firewall adalah suatu program yang dijalankan di gateway/router yang bertugas memeriksa setiap paket data yang lewat kemudian membandingkannya dengan rule yang diterapkan dan akhirnya memutuskan apakah paket data tersebut boleh diteruskan atau ditolak. Tujuan dasarnya adalah sebagai security yang melindungi jaringan internal dari ancaman dari luar. Namun dalam tulisan ini Firewall digunakan sebagai basis untuk menjalankan Network Address Translation (NAT).
Dalam FreeBSD, program yang dijalankan sebagai Firewall adalah ipfw. Sebelum dapat menjalankan ipfw, kernel GENERIC harus dimodifikasi supaya mendukung fungsi firewall. Ipfw mengatur lalu lintas paket data berdasarkan IP asal, IP tujuan, nomor port, dan jenis protocol. Untuk menjalankan NAT, option IPDIVERT harus diaktifkan dalam kernel.

DIVERT (mekanisme diversi paket kernel)
Socket divert sebenarnya sama saja dengan socket IP biasa, kecuali bahwa socket divert bisa di bind ke port divert khusus lewat bind system call. IP address dalam bind tidak diperhatikan, hanya nomor port-nya yang diperhatikan. Sebuah socket divert yang dibind ke port divert akan menerima semua paket yang didiversikan pada port tersebut oleh mekanisme di kernel yang dijalankan oleh implementasi filtering dan program ipfw. Mekanisme ini yang dimanfaatkan nantinya oleh Network Address Translator.
Itulah beberapa bahasan awal yang akan mengantar kita ke pembahasan inti selanjutnya.

BROADCAST

Alamat ini digunakan untuk mengirim/menerima informasi yang harus diketahui oleh seluruh host yang ada pada suatu jaringan. Seperti diketahui, setiap paket IP memiliki header alamat tujuan berupa IP Address dari host yang akan dituju oleh paket tersebut. Dengan adanya alamat ini, maka hanya host tujuan saja yang memproses paket tersebut, sedangkan host lain akan mengabaikannya. Bagaimana jika suatu host ingin mengirim paket kepada seluruh host yang ada pada jaringannya? Tidak efisien jika ia harus membuat replikasi paket sebanyak jumlah host tujuan. Pemakaian bandwidth/jalur akan meningkat dan beban kerja host pengirim bertambah, padahal isi paket-paket tersebut sama. Oleh karena itu, dibuat konsep broadcast address. Host cukup mengirim ke alamat broadcast, maka seluruh host yang ada pada network akan menerima paket tersebut. Konsekuensinya, seluruh host pada jaringan yang sama harus memiliki broadcast address yang sama dan alamat tersebut tidak boleh digunakan sebagai nomor IP untuk host tertentu.
Jadi, sebenarnya setiap host memiliki 2 alamat untuk menerima paket : pertama adalah nomor IP yang bersifat unik dan kedua adalah broadcast address pada jaringan tempat host tersebut berada. Broadcast address diperoleh dengan membuat seluruh bit host pada nomor IP menjadi 1. Jadi, untuk host dengan IP address 167.205.9.35 atau 167.205.240.2, broadcast addressnya adalah 167.205.255.255 (2 segmen terakhir dari IP Address tersebut dibuat berharga 11111111.11111111, sehingga secara desimal terbaca 255.255). Jenis informasi yang dibroadcast biasanya adalah informasi routing.


pengertian NETMASK/SUBNETMASK

NETMASK/SUBNETMASK

Untuk pengelompokan pengalamatan, selain nomor IP dikenal juga netmask atau subnetmask. Yang besarnya sama dengan nomor IP yaitu 32 bit. Ada tiga pengelompokan besar subnet mask yaitu dengan dikenal, yaitu 255.0.0.0 , 255.255.0.0 dan 255.0.0.0.
Pada dunia jaringan, subnetmask tersebut dikelompokkan yang disebut class dikenal tiga class yaitu :
1. Class A, adalah semua nomor IP yang mempunyai subnetmask 255.0.0.0
2. Class B, adalah semua nomor IP yang mempunyai subnetmask 255.255.0.0
3. Class C, adalah semua nomor IP yang mempunyai subnetmask 255.255.255.0

Gabungan antara IP dan Netmask inilah pengalamatan komputer dipakai. Kedua hal ini tidak bisa lepas. Jadi penulisan biasanya sbb :

IP : 202.95.151.129
Netmask : 255.255.255.0

Suatu nomor IP kita dengan nomor IP tetangga dianggap satu kelompok (satu jaringan) bila IP dan Netmask kita dikonversi jadi biner dan diANDkan, begitu juga nomor IP tetangga dan Netmask dikonversi jadi biner dan diANDkan, jika kedua hasilnya sama maka satu jaringan. Dan kita bisa berhubungan secara langsung.



Ketika kita berhubungan dengan komputer lain pada suatu jaringan, selain IP yang dibutuhkan adalah netmask. Misal kita pada IP 10.252.102.12 ingin berkirim data pada 10.252.102.135 bagaimana komputer kita memutuskan apakah ia berada pada satu jaringan atau lain jaringan? Maka yang dilakukan adalah mengecek dulu netmask komputer kita karena kombinasi IP dan netmask menentukan range jaringan kita.
Jika netmask kita 255.255.255.0 maka range terdiri dari atas semua IP yang memiliki 3 byte pertama yang sama. Misal jika IP saya 10.252.102.12 dan netmask saya 255.255.255.0 maka range jaringan saya adalah 10.252.102.0-10.252.102.255 sehingga kita bisa secara langsung berkomunukasi pada mesin yang diantara itu, jadi 10.252.102.135 berada pada jaringan yang sama yaitu 10.252.102 (lihat yang angka-angka tercetak tebal menunjukkan dalam satu jaringan karena semua sama).
Dalam suatu organisasi komersial biasanya terdiri dari beberapa bagian, misalnya bagian personalia/HRD, Marketing, Produksi, Keuangan, IT dsb. Setiap bagian di perusahaan tentunya mempunyai kepentingan yang berbeda-beda. Dengan beberapa alasan maka setiap bagian bisa dibuatkan jaringan lokal sendiri – sendiri dan antar bagian bisa pula digabungkan jaringannya dengan bagian yang lain.
Ada beberapa alasan yang menyebabkan satu organisasi membutuhkan lebih dari satu jaringan lokal (LAN) agar dapat mencakup seluruh organisasi :
 Teknologi yang berbeda. Dalam suatu organisasi dimungkinkan menggunakan bermacam teknologi dalam jaringannya. Semisal teknologi ethernet akan mempunyai LAN yang berbeda dengan teknologi FDDI.
 Sebuah jaringan mungkin dibagi menjadi jaringan yang lebih kecil karena masalah performanasi. Sebuah LAN dengan 254 host akan memiliki performansi yang kurang baik dibandingkan dengan LAN yang hanya mempunyai 62 host. Semakin banyak host yang terhubung dalam satu media akan menurunkan performasi dari jaringan. Pemecahan yang paling sedherhana adalah memecah menjadi 2 LAN.
 Departemen tertentu membutuhkan keamanan khusus sehingga solusinya memecah menjadi jaringan sendiri.

Pembagian jaringan besar ke dalam jaringan yang kecil-kecil inilah yang disebut sebagai subnetting. Pemecehan menggunakan konsep subnetting. Membagi jaringan besar tunggal ke dalam sunet-subnet (sub-sub jaringan). Setiap subnet ditentukan dengan menggunakan subnet mask bersama-sama dengan no IP.

Pada subnetmask dalam biner, seluruh bit yang berhubungan dengan netID diset 1, sedangkan bit yang berhubungan dengan hostID diset 0.
Dalam subnetting, proses yang dilakukan ialah memakai sebagian bit hostID untuk membentuk subnetID. Dengan demikian jumlah bit yang digunakan untuk HostID menjadi lebih sedikit. Semakin panjang subnetID, jumlah subnet yang dibentuk semkain banyak, namun jumlah host dalam tiap subnet menjadi semakin sedikit.



Cara Pembentukan Subnet :

Misal jika jaringan kita adalah 192.168.0.0 dalm kelas B (kelas B memberikan range 192.168.0.0 – 192.168.255.255). Ingat kelas B berarti 16 bit pertama menjadi NetID yang dalam satu jaringan tidak berubah (dalam hal ini adalah 192.168) dan bit selanjutya sebagai Host ID (yang merupakan nomor komputer yang terhubung ke dan setiap komputer mempunyai no unik mulai dari 0.0 – 255.255). Jadi netmasknya/subnetmasknya adalah 255.255.0.0
Kita dapat membagi alokasi jaringan diatas menjadi jaringan yang kebih kecil dengan cara mengubha subnet yang ada.
Ada dua pendekatan dalam melakukan pembentukan subnet yaitu :
1. Berdasarkan jumlah jaringan yang akan dibentuk
2. Berdasarkan jumlah host yang dibentuk dalam jaringan.

Cara perhitungan subnet berdasarkan jumlah jaringan yang dibutuhkan :

1. Menentukan jumlah jaringan yang dibutuhkan dan merubahnya menjadi biner.
Misalkan kita ingin membuat 255 jaringan kecil dari nomor jaringan yang sudah ditentukan. 255  11111111
2. Menghitung jumlah bit dari nomor 1. Dan jumlah bit inilah yang disebut sebagai subnetID
Dari 255  11111111  jumlah bitnya adalah 8
3. Jumlah bit hostID baru adalah HosiID lama dikurangi jumlah bit nomor 2.
Misal dari contoh diatas hostIDbaru: 16 bit – 8 bit = 8 bit.
4. Isi subnetID dengan 1 dan jumlahkan dengan NetIDLama.
Jadi NetID baru kita adalah NetIDlama + SubNetID :
 11111111.11111111.11111111.00000000 (24 bit bernilai 1 biasa ditulis /24)
Berkat perhitungan di atas maka kita mempunyai 256 jaringan baru yaitu :
192.168.0.xxx, 192.168.1.xxx, 192.168.2.xxx, 192.168.3.xxx hingga 192.168.255.xxx dengan netmash 255.255.255.0.
xxx  menunjukkan hostID antara 0-255
Biasa ditulis dengan 192.168.0/24  192.168.0 menunjukkan NetID dan 24 menunjukkan subnetmask (jumlah bit yang bernilai 1 di subnetmask).
Dengan teknik ini kita bisa mengalokasikan IP address kelas B menjadi sekian banyak jaringan yang berukuran sama.

Cara perhitungan subnet berdasarkan jumlah host adalah sebagai berikut :

1. Ubah IP dan netmask menjadi biner
IP : 192.168.1.0  11000000.10101000.00000000.00000000
Netmask : 255.255.255.0  11111111.11111111. 11111111.00000000
Panjang hostID kita adalah yang netmasknya semua 0  16 bit.
2. Memilih jumlah host terbanyak dalam suatu jaringan dan rubah menjadi biner.
Misal dalam jaringan kita membutuhkan host 25 maka menjadi 11001.
3. Hitung jumlah bit yang dibutuhkan angka biner pada nomor 1. Dan angka inilah nanti sebagai jumlah host dalam jaringan kita.
Jumlah host 25 menjadi biner 11001 dan jumlah bitnya adalah 5.
4. Rubah netmask jaringan kita dengan cara menyisakan angka 0 sebanyak jumlah perhitungan nomor 3.
Jadi netmasknya baru adalah 11111111.11111111.11111111.11100000
Identik dengan 255.255.255.224 jika didesimalkan.
Jadi netmask jaringan berubah dan yang awalnya hanya satu jaringan dengan range IP dari 1 -254 menjadi 8 jaringan, dengan setiap jaringan ada 30 host/komputer

Alokasi Range IP
1 192.168.1.0 – 192.168.1.31
2 192.168.1.32 – 192.168.1.63
3 192.168.1.64 – 192.168.1.95
4 192.168.1.96 – 192.168.1.127
5 192.168.1.128 – 192.168.1.159
6 192.168.1.160 – 192.168.1.191
7 192.168.1.192 – 192.168.1.223
8 192.168.1.224 – 192.168.1.255

Nomor IP awal dan akhir setiap subnet tidak bisa dipakai. Awal dipakai ID Jaringan (NetID) dan akhir sebagai broadcast.
Misal jaringan A 192.168.1.0 sebagai NetID dan 192.168.1.31 sebagai broadcast dan range IP yang bisa dipakai 192.168.1.1-192.168.1.30.



pengertian SUBNETTING

Subnetting

Kita juga harus menguasai konsep subnetting untuk mendapatkan IP address baru, dimana dengan cara ini kita dapat membuat network ID baru dari suatu network yang kita miliki sebelumnya. Subnetting digunakan untuk memecah satu buah network menjadi beberapa network kecil.

Untuk memperbanyak network ID dari suatu network id yang sudah ada, dimana sebagaian host ID dikorbankan untuk digunakan dalam membuat ID tambahan

Ingat rumus untuk mencari banyak subnet adalah 2 n – 2
N = jumlah bit yang diselubungi

Dan rumus untuk mencari jumlah host per subnet adalah 2 m – 2
M = jumlah bit yang belum diselubungi


Contoh kasus dengan penyelesaian I :

Ip address 130.200.0.0 dengan subnet mask 255.255.224.0 yang diidentifikasi sebagai kelas B.

Subnet mask : 11111111.11111111.11100000.00000000
3 bit dari octet ke 3 telah digunakan , tingal 5 bit yang belum diselubungi maka banyak kelompok subnet yang bisa dipakai adalah kelipatan 2 5 = 32 (256 – 224 = 32)
32 64 96 128 160 192 224

Jadi Kelompok IP yang bisa digunakan dalah ;

130.200.0.0 - 130.200.31.254  subnet loopback
130.200.32.1 - 130.200.63.254
130.200.64.1 - 130.200.95.254
130.200.96.1 - 130.200.127.254
130.200.128.1 - 130.200.159.254
130.200.160.1 - 130.200.191.254
130.200.192.1 - 130.200.223.254

Contoh kasus dengan penyelesaian II :

Terdapat network id 130.200.0.0 dengan subnet 255.255.192.0 yang termasuk juga kelas B, cara lain untuk menyelesaikannya adalah ;

• Dari nilai octet pertama dan subnet yang diberikan, dapat diketahui IP address adalah kelas B yang octet ketiga diselubungi dengan angka 192…
• Hitung dengan rumus (4 oktet – angka yang diselubung) 256 – 192 = 64
• Jadi kelompok subnet yang dapat dipakai adalah kelipatan 64 dan 128.

Jadi kelompok ip yang dapat dipakai adalah
130.200.64.1 sampai 130.200.127.254
130.200.128.1 sampai 130.200.199.254

Kasus ;
Kita memiliki kelas B dengan network ID 130.200.0.0 dengan subnet mask 255.255.224.0

Dengan cara yang sama diatas sebelumnya ;
• Dari nilai octet pertama dan subnet yang diberikan dapat diketahui IP address adalah kelas B dengan octet ketiga terseluibung dengan angka 224
• Hitung dengan rumus (256-224) =32
• Jadi kelompok subnet yang dapat dipakai adalah kelipatan 32 yaitu 64 96 128 160 192

Dengan demikian, kelompok IP address yang dapat dipakai adalah ;
130.200.32.1 sampai 130.200.63.254
130.200.64.1 sampai 130.200.95.254
130.200.96.1 sampai 130.200.127.254
130.200.128.1 sampai 130.200.159.254
130.200.160.1 sampai 130.200.191.254
130.200.192.1 sampai 130.200.223.254

Kasus :
misalkan kita menggunakan kelas C dengan network address 192.168.81.0 dengan subnet mask 255.255.255.240, maka

• Dari nilai octet pertama dan subnet yang diberikan dapat diketahui IP address adalah kelas C dengan oktat ketiga terselubung dengan angka 240
• Hitung (256 – 240) = 16
• Maka kelompok subnet yang dapat digunakan adalah kelipatan 16, yaitu 16 32 48 64 80 96 112 128 144 160 176 192 208 224

Maka kelompok IP address yang dapat digunakan adalah ;

192.168.81.17 sampai 192.168.81.20
192.168.81.33 sampai 192.168.81.46
192.168.81.49 sampai 192.168.81.62
192.168.81.65 sampai 192.168.81.78
192.168.81.81 sampai 192.168.81.94
192.168.81.97 sampai 192.168.81.110
192.168.81.113 sampai 192.168.81.126
192.168.81.129 sampai 192.168.81.142
192.168.81.145 sampai 192.168.81.158
192.168.81.161 sampai 192.168.81.174
192.168.81.177 sampai 192.168.81.190
192.168.81.193 sampai 192.168.81.206
192.168.81.209 sampai 192.168.81.222
192.168.81.225 sampai 192.168.81.238

Kasus :
Sebuah perusahaan yang baru berkembang mempunyai banyak kantor cabang dan tiap kantor cabang mempunyai 255 workstation, network address yang tersedia adalah 164.10.0.0, buatlah subnet dengan jumlah subnet yang terbanyak

Penyelesaian ; 164.10.0.0 berada pada kelas B, berarti octet 3 dan 4 digunakan untuk host, sedangkan 1 kantor cabang ada 254 host, maka ambil 1 bit lagi dari octet ke 3 agar cukup.

Maka subnetmask yang baru
11111111.11111111.11111110.00000000
255. 255. 254. 0

Subnet yang tersedia adalah 256 – 254 = 2, maka subnetnya kelipatan 2 sampai dengan 254.

Jumlah subnet (2 7 – 2) = 128 – 2 = 26 subnet
Jumlah host / subnetnya (2 9 - 2 ) = 512 – 2 = 510 host


164.10.0.0 sampai 164.10.1.0  dibuang
164.10.2 .1 sampai 164.10.3.254
164.10.4.1 sampai 164.10.5.254
164.10.6.1 sampai 164.10.7.254
164.10.8.1 sampai 164.10.9.254
164.10.252.1 sampai 164.10.253.254

Kasus :

Kita mendapatkan IP dari ISP yaitu 192.168.20.0 untuk alamat network dan subnet masknya 255.255.255.192 ini berarti notasi /26.

Jumlah subnet adalah 192, berarti 11000000, maka 22 – 2 = 2
Berapa banyak host per subnet, 26 – 2 = 62 host
Hitung subnet yang valid 256 – 192 = 64 subnet, maka terus tambahkan block size sampai angka subnet mask. 64 + 64 = 128. 128 + 64 = 192, yang tidak valid karena ia adalah sebuah subnet mask. Maka subnet yang valid adalah 64 dan 128.

Subnet 64 128
Host pertama 65 129
Host terakhir 126 190
Alamat Broadcast 127 191

Cara membaca tabel diatas yaitu dari atas ke bawah untuk setiap kolom subnet, contoh: kolom pertama subnet 64 atau lengkapnya 192.168.20.64 memunyai host pertama 65 atau 192.168.20.65, host terakhir 126 atau 192.168.20.126 dan alamat broadcast di 127 atau 192.168.20.127.

Kasus

Kita mendapatkan IP dari ISP yaitu 192.168.10.0 untuk alamat network dan subnet masknya 255.255.255.224 ini berarti notasi /27.

Berapa jumlah subnet, 224 adalah 11100000, jadi 23-3 = 6
Berapa banyak host per subnet, 25 – 2 = 30 host
Hitung subnet yang valid 256 – 224 = 32
32 + 32 = 64
64 + 32 = 96
96 + 32 = 128
128 + 32 = 160
160 + 32 = 192
192 + 32 = 224
224 tidak valid karena ia adalah sebuah subnet mask. Maka subnet yang valid adalah
32, 64, 96,128,160,129,224

Subnet 32 64 96 128 160 192
Host pertama 33 65 97 129 161 193
Host terakhir 62 94 126 158 190 222
Alamat Broadcast 63 95 127 159 191 223

Cara membaca tabel diatas yaitu dari atas ke bawah untuk setiap kolom subnet, contoh: kolom pertama subnet 32 atau lengkapnya 192.168.10.32 memunyai host pertama 33 atau 192.168.10.33, host terakhir 62 atau 192.168.10.62 dan alamat broadcast di 63 atau 192.168.10.63.
Kasus kelas C

Kita mendapatkan IP dari ISP yaitu 192.168.10.0 untuk alamat network dan subnet masknya 255.255.255.224 ini berarti notasi /27.

Berapa jumlah subnet, 224 adalah 11100000, jadi 23-3 = 6
Berapa banyak host per subnet, 25 – 2 = 30 host
Hitung subnet yang valid 256 – 224 = 32
32 + 32 = 64
64 + 32 = 96
96 + 32 = 128
128 + 32 = 160
160 + 32 = 192
192 + 32 = 224
224 tidak valid karena ia adalah sebuah subnet mask. Maka subnet yang valid adalah
32, 64, 96,128,160,129,224

Subnet 32 64 96 128 160 192
Host pertama 33 65 97 129 161 193
Host terakhir 62 94 126 158 190 222
Alamat Broadcast 63 95 127 159 191 223

Cara membaca tabel diatas yaitu dari atas ke bawah untuk setiap kolom subnet, contoh: kolom pertama subnet 32 atau lengkapnya 192.168.10.32 memunyai host pertama 33 atau 192.168.10.33, host terakhir 62 atau 192.168.10.62 dan alamat broadcast di 63 atau 192.168.10.63.


Kasus :

Di sebuah perusahaan manufacturing yang mempunyai banyak bagian dalam perusahaan tersebut, dimana setiap bagian mempunyai 700 host, network address yang didapat adalah 171.168.10.0, berarti ini kelas B…perhatikan bagaimana jika kita menggunakan kelas C karena kelas C hanya dapat menampung host sebanyak 254 !!!


Classless Inter-Domain Rouitng (CIDR)

Suatu metode yang digunakan oleh ISP untuk mengalokasikan sejumlah alamat pada perusahaan, kerumah seorang pelanggan. ISP menyediakan ukuran blok (block size) tertentu.

Contoh : kita mendapatkan blok IP 192.168.32/28. notasi garis miring atau slash notation (/) berarti berapa bit yang bernilai 1 (contoh diatas adalah /28 berarti ada 28 bit yang bernilai 1).

Nilai maksimum setelah garing adala /32. karena satu byte adalah 8 bit dan terdapat 4 byte dalam sebuah alamat IP (4 x 8 = 32). Namun subnet mask terbesar tanpa melihar class alamatnya adalah hanya /30, karena harus menyimpan paling tidak dua buah bit sebagai bit dan host.

Nilai CIDR

255.0.0.0 /8
255.128.0.0 /9
255.192.0.0 /10
255.224.0.0 /11
255.240.0.0 /12
255.248.0.0 /13
255.252.0.0 /14
255.254.0.0 /15
255.255.0.0 /16
255.255.128.0 /17
255.255.192.0 /18
255. 255.224.0 /19
255. 255.240.0 /20
255. 255.248.0 /21
255. 255.252.0 /22
255. 255.254.0 /23
255. 255.255.0 /24
255.255. 255.128 /25
255.255. 255.192 /26
255. 255. 255.224 /27
255. 255. 255.240 /28
255. 255. 255.248 /29
255. 255. 255.252 /30




Keterangan : pola yang dimaksudkan adalah pola 128, 192, 224, 240, 248, 252, dan 254
Dimana 128 dalam binary yaitu = 10000000 (1 bit subnet), 192 dalam binary yaitu 11000000 (2 bit binary) dan seterusnya. Maka hafalkan pola 128, 192, 224, 240, 248, 252 dan 254.


Contoh latihan subnetting : alamat class B

Alamat Network 172.16.0.0 dan subnet mask 255.255.192.0

Subnet 192 = 11000000, 2 2 – 2 = 2
Host 2 14 – 2 = 16.382 (6 bit di octet ketiga, dan 8 bit di octet keempat)
Subnet yang valid 256 – 192 = 64. 64 + 64 = 128

Subnet 64.0 128.0
Host pertama 64.1 128.1
Host terakhir 127.254 192.254
Broadcast 127.255 199.255

Keterangan, maka subnet 64.0 atau 172.16.64.0, mempunyai host pertama 64.1 atau 172.16.64.1 sampai dengan 171.16.127.254 dan alamat broadcastnya 172.16.127.255


Contoh latihan subnetting : alamat class A

Alamat Network 10.0.0.0 dan subnet mask 255.255.0.0

Subnet 255 = 11111111, 2 8 – 2 = 254
Host 2 16 – 2 = 65.534
Subnet yang valid 256 – 255 = 1, 2 , 3 dan seterusnya. (semua di octet kedua). Subnetnya menjadi 10.1.0.0, 10.2.0.0, 10.3.0.0 dan seterusnya sampai 10.254.0.0

Subnet 10.1.0.0 … 10.254.0.0
Host pertama 10.1.0.1 … 10.254.0.1
Host terakhir 10.1.255.254 … 10.254.255.254
Broadcast 10.1.255.255 … 10.254.255.255

langkah-langkah setting IP di windows

SETTING IP DI WINDOWS
1. Klik START -> Masuk Control panel

2. Masuk ke Network Connection

3. Klik Local Area Connection

4. Pada tab General -> pilih Internet Protocol (TCP/IP) -> properties

5. Pada tab General -> pilih Use the following IP addres

6. Isikan no IP address ; no subnet mask ; Default gateway

7. Lalu pilih juga Use the following DNS server address
-> isikan sesuai no DNS server yang digunakan ->Preferred DNS server;Alternate server

8. Kemudian klik Advanced

9. Pada tab DNS tambahkan/add no DNS server yang tadi anda isikan pada Preferred DNS server ; Alternate server

10. Setelah itu saya OK.

11. Masuk Command Prompt -> ketik ipconfig

12. Lalu ketik ping (no ipaddress anda) -> enter

13. Dan ping juga (no ip default gateway anda) -> enter

14. Nah akhirnya connect jg dengan Internet

langkah-langkah setting ip di linux

SETTING IP DI LINUX
1. Masuk Yast2 (Yast Control Center)

2. Masuk Ke Network Devices

3. Masuk ke Network Card

4. Tekan Edit untuk Lan Card yang akan di koneksikan ke jaringan ->
Edit.
5. Kalo Mau menggunakan IP Static tekan option Static Address Setup

6. Tekan Tombol Host Name dan Name Server

7. Pada Host Name sama Server bebas.

8. Pada Name Server 1 isikan dengan No IP komputer yang memberi

Internet Connection Sharing
9. Domain Search 1 saya isikan mshome.net

10.Setelah itu saya OK. Nah akhirnya connectkan dengan internet:)



dasar - dasar UNIX

Perintah Dasar UNIX

Tulisan ini berisi beberapa perintah dasar dalam lingkungan Unix (berlaku pula untuk Linux). Apa yang dijelaskan
dalam tulisan ini sangatmendasar. Saya sangat menganjurkan Anda untuk membaca juga dokumentasi
dari setiap perintah dengan menggunakan perintah man.
Beberapa perintah dasar dalam lingkungan Unix dapat digunakan pula dalam sistem operasi Linux. Perintah
yang dibahas berikut ini adalah semua perintah yang dapat digunakan dalam terminal/konsol. Memang
distribusi Linux saat ini sudah dilengkapi dengan banyak fitur GUI (graphical user interface), tapi sangat disarankan
pengguna sistem operasi berbasis Unix memahami juga perintah-perintah berbasis teks.
Semua perintah dalam lingkungan Unix sifatnya case-sensitive (memperhatikan besar kecilnya huruf). Jadi,
perintah ls tidak akan berfungsi jika kita salah mengetikkannya menjadi LS. Ini berbeda dengan lingkungan
Windows, di lingkungan Windows perintah dalam konsol tidak memperhatikan besar kecilnya penulisan hurufnya.
Beberapa perintah dasar yang penting diketahui adalah sebagai berikut :
1. pwd : perintah ini digunakan untuk mengetahui di direktori mana kita sedang berada. Lihat contoh
berikut ini :
# pwd
/usr/local
Pada contoh di atas, perintah pwd menampilkan hasil /usr/local, artinya saat ini user sedang berada
dalam direktori /usr/local.
2. cd : perintah ini artinya “change directory”; digunakan untuk berganti direktori. Perhatikan contoh berikut
ini untuk mengetahui bagaimana menggunakan perintah cd :
# pwd
/home/tedy
# cd /usr/local
# pwd
/usr/local


Pada contoh di atas, mula-mula kita berada di direktori /home/tedy. Perintah cd /usr/local, membuat
kita berpindah ke direktori /usr/local.
Perintah cd .. dapat kita gunakan untuk berpindah 1 direktori di atas direktori dimana kita berada.
Lihat contoh berikut ini :
# pwd
/usr/local
# cd ..
# pwd
/usr
Pada contoh di atas mula-mula kita berada dalam direktori /usr/local, dengan menggunakan perintah
cd .. kita berpindah ke direktori /usr.
3. ls : perintah ini digunakan untuk mengetahui isi dari sebuah direktori. Perintah ini sama dengan perintah
dir dalam lingkungan DOS. Lihat contoh berikut ini :
# pwd
/home/tedy/tes
# ls
BAB III edit.doc* blog.txt
Pada contoh di atas, direktori yang sedang aktif adalah /home/tedy/tes. Saat kita menjalankan perintah
ls, sistem akan menampilkan isi dari direktori yang sedang aktif tersebut. Untuk melihat isi dari direktori
lain (tanpa harus berada pada direktori tersebut), kita harus menuliskan nama direktori yang akan
dilihat. Lihat contoh berikut :
# pwd
/home/tedy/tes
# ls
BAB III edit.doc* data/ latihan.txt
# ls /home/tedy/Project/
BAB III edit.doc* DATA/ skripsi-times.pdf*
BAB IV edit.doc* skripsi-arial.pdf*
Pada contoh di atas, direktori yang sedang aktif adalah /home/tedy/tes. Walau demikian, kita masih
tetap bisa melihat isi dari direktori /home/tedy/Project tanpa harus pindah ke dalam direktori itu terlebih
dulu.
Beberapa opsi yang dapat ditambahkan pada perintah ls antara lain adalah :
(a) -l : opsi -l digunakan untuk menampilkan semua file dalam bentuk daftar, seperti pada contoh
berikut ini :
# ls -l
total 64
-rwxr-xr-x 1 tedy tedy 53760 Jun 24 17:57 BAB III edit.doc*
-rw-r--r-- 1 tedy tedy 2806 Jun 24 17:57 blog.txt
(b) -a : opsi -a digunakan untuk menampilkan semua file yang ada termasuk file-file yang tersembunyi
(hidden files). Lihat contoh berikut ini :
# ls -al
total 72
drwxr-xr-x 2 tedy tedy 4096 Jun 24 17:57 ./
drwxr-xr-x 43 tedy tedy 4096 Jun 24 17:56 ../
-rwxr-xr-x 1 tedy tedy 53760 Jun 24 17:57 BAB III edit.doc*
-rw-r--r-- 1 tedy tedy 2806 Jun 24 17:57 blog.txt
(c) -h : opsi ini artinya “human-readable”; maksudnya adalah sistem akan menampilkan besar ukuran
file dalam format yang mudah dibaca. Format yang mudah dibaca maksudnya seperti 29K, 3M, 1G.
(d) -r : opsi ini membalik urutan daftar (tergantung dari aturan pengurutan). Misalnya daftar diurutkan
menurut abjad (a-z) maka dengan tambahan opsi ini urutannya akan dibalik (menjadi z-a).
(e) -R : opsi ini artinya “recursive”; dengan menggunakan opsi ini kita bisa melihat isi dari direktori dan
juga isi dari subdirektori yang ada di dalamnya. Lihat contoh berikut ini :
# pwd
/home/tedy/tes
# ls -R
.:
BAB III edit.doc* data/ latihan.txt
./data:
BAB III edit.doc*
Pada contoh di atas, direktori /home/tedy/tes memiliki subdirektori data. Dengan menggunakan
perintah ls -R, sistem akan menampilkan isi dari direktori /home/tedy/tes serta subdirektori data
sekaligus.
(f) -s : opsi ini menampilkan ukuran file dalam satuan byte.
(g) -S : opsi ini mengurutkan file menurut dari yang terbesar sampai yang terkecil ukuran filenya.
(h) -t : opsi ini mengurutkan file menurut waktu modifikasinya.
Opsi-opsi di atas dapat digunakan bersamaan (lebih dari 1 opsi sekaligus).
4. cp : perintah ini digunakan untuk membuat salinan dari sebuah file. Format perintah untuk menyalin
sebuah file adalah seperti berikut ini :
# cp /home/tedy/contoh.txt /home/tedy/tes/
Pada contoh di atas file contoh.txt yang ada dalam direktori /home/tedy disalin ke dalam direktori
/home/tedy/tes. Kita juga dapat membuat salinan dari file yang sama dengan nama yang berbeda,
seperti contoh berikut :
# cp /home/tedy/contoh.txt /home/tedy/tes/latihan.txt
Perintah pada contoh di atas akan menyalin file contoh.txt ke dalam direktori /home/tedy/tes tapi
dengan nama baru yaitu latihan.txt.
Untuk menyalin sebuah direktori, perintah yang digunakan adalah cp -ir. Lihat contoh berikut ini :
# ls -l
total 12
drwxr-xr-x 2 root root 4096 Jun 29 15:13 folder_1/
drwxr-xr-x 2 root root 4096 Jun 29 15:14 folder_2/
drwxr-xr-x 3 root root 4096 Jun 29 15:38 folder_baru/
# cp -ir folder_1 folder_baru
# cd folder_baru
# ls -l
total 4
drwxr-xr-x 2 root root 4096 Jun 29 15:38 folder_1/
5. mv : perintah ini sama digunakan untuk memindahkan suatu file dari suatu direktori ke direktori lainnya.
Perintah ini juga bisa dipakai untuk mengganti nama sebuah file.
# mv /home/tedy/contoh.txt /home/tedy/tes


Pada contoh di atas, file contoh.txt dipindahkan dari direktori /home/tedy ke direktori /home/tedy/tes.
Sama seperti pada perintah cp, kita juga bisa mengubah nama file setelah dipindahkan. Lihat contoh
berikut ini :
# mv /home/tedy/contoh.txt /home/tedy/tes/latihan.txt
Dengan perintah di atas, file contoh.txt dipindahkan ke dalam direktori /home/tedy/tes sekaligus diganti
namanya menjadi latihan.txt. Melihat sifat perintah mv ini, kita dapat menggunakannya untuk
mengganti nama file (rename). Misalnya kita hanya ingin mengganti nama file contoh.txt menjadi
latihan.txt (tanpa memindahkannya), maka perintahnya seperti berikut ini :
# mv /home/tedy/contoh.txt /home/tedy/latihan.txt
6. rm : perintah ini digunakan untuk menghapus file. Lihat contoh berikut ini :
# pwd
/home/tedy/tes
# ls -l
total 68
-rwxr-xr-x 1 tedy tedy 53760 Jun 24 17:57 BAB III edit.doc*
-rw-r--r-- 1 tedy tedy 2806 Jun 24 17:57 blog.txt
-rw-r--r-- 1 tedy tedy 127 Jun 24 18:02 latihan.txt
# rm blog.txt
rm: remove regular file ‘blog.txt’? yes
# ls -l
total 64
-rwxr-xr-x 1 tedy tedy 53760 Jun 24 17:57 BAB III edit.doc*
-rw-r--r-- 1 tedy tedy 127 Jun 24 18:02 latihan.txt
Beberapa opsi yang dapat ditambahkan pada perintah rm ini antara lain adalah :
(a) -f : opsi ini artinya “force”; dengan menggunakan opsi ini sistem akan langsung menghapus file
tanpa menampilkan konfirmasi terlebih dulu (seperti pada contoh sebelumnya).
(b) -i : opsi ini artinya “interaktif ”; dengan menggunakan opsi ini sistem akan menampilkan konfirmasi
terlebih dulu sebelum menghapus file. Secara default, perintah rm menggunakan opsi ini.
(c) -rf : opsi ini dapat dipakai untuk menghapus sebuah direktori yang memiliki isi, kita dapat menggunakan
perintah rm -rf. Lihat contoh berikut ini :
# ls -l
total 68
-rwxr-xr-x 1 tedy tedy 53760 Jun 24 17:57 BAB III edit.doc*
drwxr-xr-x 2 tedy tedy 4096 Jun 24 19:30 data/
-rw-r--r-- 1 tedy tedy 127 Jun 24 18:02 latihan.txt
# rm -rf data
# ls -l
total 64
-rwxr-xr-x 1 tedy tedy 53760 Jun 24 17:57 BAB III edit.doc*
-rw-r--r-- 1 tedy tedy 127 Jun 24 18:02 latihan.txt
Pada contoh di atas, di dalam direktori /home/tedy/tes ada sebuah direktori dengan nama data. Direktori
/data tidak kosong. Untuk menghapus direktori tersebut, kita harus menggunakan perintah
rm -rf.
7. mkdir : perintah ini digunakan untuk membuat direktori (folder) baru. Lihat contoh berikut ini :
# pwd
/home/tedy/tes
# ls -l
total 8
drwxr-xr-x 2 root root 4096 Jun 29 15:13 folder_1/
drwxr-xr-x 2 root root 4096 Jun 29 15:14 folder_2/
# mkdir folder_baru
# ls -l
total 12
drwxr-xr-x 2 root root 4096 Jun 29 15:13 folder_1/
drwxr-xr-x 2 root root 4096 Jun 29 15:14 folder_2/
drwxr-xr-x 2 root root 4096 Jun 29 15:14 folder_baru/
Pada contoh di atas, di dalamdirektori /home/tedy/tes mula-mula ada 2 direktori (folder 1 dan folder 2).
Sebuah direktori baru dengan nama folder baru dibuat dengan menggunakan perintah mkdir.
8. tar : perintah ini digunakan untuk menggabungkan beberapa file menjadi sebuah file tunggal. Selain itu
perintah ini digunakan juga untuk memecah file tar yang ada menjadi file-file aslinya. Format perintah
untuk membuat sebuah file dari beberapa file seperti berikut ini :
# tar -cvf
Perhatikan contoh berikut ini :
# ls -l
total 68
-rwxr-xr-x 1 tedy tedy 53760 Jun 24 17:57 BAB III.doc*
drwxr-xr-x 2 tedy tedy 4096 Jun 24 19:33 data/
-rw-r--r-- 1 tedy tedy 127 Jun 24 18:02 latihan.txt
# tar -cvf sample.tar latihan.txt BAB\ III.doc
latihan.txt
BAB III.doc
# ls -l
total 132
-rwxr-xr-x 1 tedy tedy 53760 Jun 24 17:57 BAB III.doc*
drwxr-xr-x 2 tedy tedy 4096 Jun 24 19:33 data/
-rw-r--r-- 1 tedy tedy 127 Jun 24 18:02 latihan.txt
-rw-r--r-- 1 tedy tedy 61440 Jun 27 17:21 sample.tar
Pada contoh di atas, dua buah file; latihan.txt dan BAB III.doc; digabungkan menjadi sebuah file
tunggal dengan nama sample.tar.
Perintah untuk membuka sebuah file *.tar adalah sebagai berikut :
# tar -xvf file.tar
Dengan menggunakan perintah di atas, semua isi file.tar akan diekstrak dan disimpan dalam sebuah
folder baru dengan nama file. Lihat contoh berikut ini :
# ls -l
total 64
-rw-r--r-- 1 tedy tedy 61440 Jun 27 17:21 sample.tar
# tar -xvf sample.tar
latihan.txt
BAB III edit.doc
# ls -l
total 128
-rwxr-xr-x 1 tedy tedy 53760 Jun 24 17:57 BAB III edit.doc*
-rw-r--r-- 1 tedy tedy 127 Jun 24 18:02 latihan.txt
-rw-r--r-- 1 tedy tedy 61440 Jun 27 17:21 sample.tar
9. gzip : perintah ini digunakan untuk mengkompresi sebuah file sehingga memiliki ukuran lebih kecil.
Perintah ini juga dipakai untuk mendekompresi sebuah file yang sudah dikompres sebelumnya. Untuk
mengkompres sebuah file perintah yang digunakan adalah seperti ini :
# gzip
Lihat contoh berikut ini :
# ls -l
total 64
-rw-r--r-- 1 tedy tedy 61440 Jun 27 17:21 sample.tar
# gzip sample.tar
# ls -l
total 16
-rw-r--r-- 1 tedy tedy 12878 Jun 27 17:21 sample.tar.gz
Pada contoh di atas sebuah file bernama sample.tar dikompres dengan menggunakan perintah gzip.
Hasil dari kompresinya dinamai sample.tar.gz. Perhatikan bahwa ukuran file hasil kompresi menjadi
jauh lebih kecil daripada ketika belum dikompres (dari 61440 byte menjadi 12878 byte).
Untuk mengembalikan file yang sudah terkompres ke dalam bentuk semula, perintahnya adalah seperti
berikut :
# gzip -d
Lihat contoh berikut ini :
# ls -l
total 16
-rw-r--r-- 1 tedy tedy 12878 Jun 27 17:21 sample.tar.gz
# gzip -d sample.tar.gz
# ls -l
total 64
-rw-r--r-- 1 tedy tedy 61440 Jun 27 17:21 sample.tar
Contoh di atas memperlihatkan bagaimana mengembalikan file yang sudah dikompres menjadi file aslinya.
Ukuran hasil dekompresi pasti menjadi lebih besar daripada sebelumnya.
10. clear : perintah ini dipakai untuk menghapus semua tampilan yang ada pada layar terminal. Perintah
ini serupa dengan perintah cls pada lingkunganWindows.
11. touch : perintah ini dipakai untuk membuat sebuah file kosong, seperti pada contoh berikut ini :
# touch contoh.txt
# ls -l
total 0
-rw-r--r-- 1 tedy tedy 0 2007-06-26 09:11 contoh.txt
Pada contoh di atas, kita membuat file contoh.txt dengan perintah touch. Oleh karenanya, besar dari
file yang terbentuk hanya 0 byte.
12. whatis : perintah ini digunakan untuk mengetahui apa fungsi dari suatu perintah. Perintah ini akan
menghasilkan sebaris deskripsi singkat dari sebuah perintah. Lihat contoh berikut ini :
# whatis cp
cp (1) - copy files and directories
# whatis rm
rm (1) - remove files or directories
# whatis mkdir
mkdir (1) - make directories
mkdir (2) - create a directory
Tidak semua perintah dapat dijelaskan oleh perintah whatis.
13. man : perintah ini dipakai untuk membaca dokumentasi dari aplikasi atau perintah. Penggunaannya
adalah dengan menuliskan nama aplikasi atau perintah yang ingin diketahui dokumentasinya. Dengan
menggunakan perintah man kita bisa mempelajari sintaks dari perintah-perintah yang ada. Contoh
tampilan yang muncul ketika menggunakan perintah man adalah seperti berikut :
LS(1) User Commands LS(1)
NAME
ls - list directory contents
SYNOPSIS
ls [OPTION]... [FILE]...
DESCRIPTION
List information about the FILEs (the current directory by default).
Sort entries alphabetically if none of -cftuSUX nor --sort.
Mandatory arguments to long options are mandatory for short options
too.
-a, --all
do not hide entries starting with .
-A, --almost-all
do not list implied . and ..
Contoh di atas hanya sepotong dari tampilan manual dari perintah ls. Inilah salah satu kelebihan sistem
operasi Unix, tiap perintah memiliki manual/dokumentasi yang terbuka, terstruktur, dan memudahkan
user untuk mengenali perintah yang dapat digunakan.
14. cat : perintah ini dipakai untuk menampilkan isi dari suatu file yang tersusun dari kode-kode ASCII.
Misalnya kita memiliki file teks bernama latihan.txt yang ada di direktori /home/tedy/tes. Jika kita
hanya ingin melihat isi dari file tersebut kita bisa melihatnya dengan menggunakan konsol, seperti
ditunjukkan pada contoh berikut ini :
# ls
BAB III edit.doc* blog.txt latihan.txt
# cat latihan.txt
Ini adalah contoh \emph{file} teks.
Kita dapat membuat \emph{file} teks dalam lingkungan Unix dengan
menggunakan program yang bernama vi.
15. more : perintah ini dipakai untuk menampilkan isi dari sebuah file, tahap demi tahap sehingga mudah
untuk dibaca. Lihat contoh berikut ini :
# more ntp.conf
# Permit time synchronization with our time source, but do not
# permit the source to query or modify the service on this system.
restrict default nomodify notrap noquery
# Permit all access over the loopback interface. This could
# be tightened as well, but to do so would effect some of
# the administrative functions.
restrict 127.0.0.1
# -- CLIENT NETWORK -------
# Permit systems on this network to synchronize with this
# time service. Do not permit those systems to modify the
# configuration of this service. Also, do not use those
--More--(22%)
Jika sebuah file teks yang ingin dilihat terlalu panjang isinya (melampaui ukuran terminal yang sedang digunakan),
perintah more akan membuat sistem menampilkan isi teks separuh-separuh. Kita bisa menekan
Enter untuk melihat baris berikutnya, atau menekan Space untuk melihat tampilan berikutnya.
16. grep : perintah ini dipakai untuk mencari suatu kata/string dalam sebuah file berbasis teks. Misalnya
kita ingin mencari kata “Linux” dalam sebuah file teks dengan nama “tes.txt”, lihat contoh berikut ini :
# cat tes.txt
Ada banyak sistem operasi yang berbasiskan Unix di antaranya adalah :
1. Linux, memiliki banyak distro, seperti misalnya :
- Red Hat
- Fedore Core
- Suse
- Open Suse
- Ubuntu
- Debian
2. FreeBSD
3. Solaris
4. Open Solaris
# grep "Linux" tes.txt
1. Linux, memiliki banyak distro, seperti misalnya :
Pada contoh di atas, dengan menggunakan perintah grep kita bisa dengan mudah menemukan baris
yang mengandung kata “Linux”.
17. vi : perintah ini dipakai untuk menjalankan sebuah editor teks Vi. Aplikasi Vi adalah editor berbasis
teks yang sangat popular di lingkungan Linux. Vi memiliki 2 mode operasi : mode editing teks dan
mode kontrol. Ketika pertama kali kita masuk ke dalam Vi, kita otomatis masuk ke dalam mode kontrol.
Untuk masuk ke dalam mode editing teks, tekan tombol i. Untuk pindah dari mode editing teks ke mode
kontrol kita menggunakan tombol Esc.
Bagi orang yang pertama kali menggunakan Vi, mungkin akan banyak mengalami kesulitan sebab semua
dikontrol dengan menggunakan tombol keyboard. Berikut ini beberapa tombol yang digunakan dalam
mode kontrol :
(a) i - tombol ini dipakai untuk masuk ke dalam mode editing teks. Lihat contoh tampilan ketika
sedang berada pada mode editing :
tes menggunakan teks editor Vi
~
~
~
~
-- INSERT --
Saat berada pada mode editing, di bagian bawah ditandai dengan tulisan INSERT.
(b) :w - kombinasi tombol ini dipakai untuk menyimpan file. Perintah ini dapat dilengkapi dengan
tanda seru (!) - tanda seru dipakai untuk memaksa Vi menyimpan perubahan yang dilakukan pada
file teks tersebut, walaupun file teks tersebut awalnya adalah read only file.
tes menggunakan teks editor Vi
~
~
~
~
:w tes.txt
Setelah mengetikkan perintah :w tes.txt tekan Enter, maka akan muncul tampilan seperti
ini :
tes menggunakan teks editor Vi
~
~
~
~
"tes.txt" 1L, 31C written
Contoh berikut ini menunjukkan tampilan yang muncul ketika kita membuka sebuah read only file
(file yang hanya bisa dibaca).
tes menggunakan teks editor Vi
~
~
~
~
"tes.txt" [readonly] 1L, 31C
Jika kita mencoba menambahkan teks ke dalam file di atas akan muncul peringatan seperti berikut
ini :
-- INSERT -- W10: Warning: Changing a readonly file
Jika kita tetap menambahkan teks dan mencoba menjalankan perintah :w maka akan muncul peringatan
berikut ini :
E45: ‘readonly’ option is set (add ! to override)
Oleh karena itu, kita perlu menggunakan perintah :w! jika tetap ingin menambahkan teks ke dalam
file tersebut.
(c) :q - kombinasi ini dipakai untuk keluar dari Vi. Perintah ini juga dapat diikuti dengan tanda seru,
artinya memerintahkan Vi untuk mengabaikan peringatan yang muncul. Misalnya saat kita belum
menyimpan teks yang sudah diketik dan kita menggunakan perintah :q maka Vi akan memberitahu
kita untuk menyimpan terlebih dahulu teks tersebut; seperti contoh berikut ini :
E37: No write since last change (add ! to override)
Tanpa tanda seru kita tidak bisa keluar dari Vi. Dengan menggunakan perintah :q! kita memaksa
Vi untuk berhenti tanpa perlu menyimpan teks tersebut.
(d) :d - kombinasi tombol ini dipakai untuk menghapus semua karakter yang berada dalam satu baris.
Pindahkan kursor terlebih dahulu ke dalam baris yang ingin dihapus lalu jalankan kombinasi tombol
tersebut.
(e) x - tombol ini dipakai untuk menghapus karakter yang ada di sebelah kanan kursor.
(f) r - tombol ini dipakai untuk mengganti karakter yang ada di sebelah kanan kursor.
(g) a - tombol ini akan membuat kursor bergeser 1 karakter dan Vi sudah siap menerima teks lagi (sudah
langsung masuk ke dalam mode editing).
Saat kita menggunakan Vi untuk mengedit sebuah teks, kita sulit untuk mundur ke karakter sebelumnya
dengan menggunakan tanda panah kiri. Jika kita ingin memindahkan kursor ke tempat tertentu, maka
kita harus masuk dulu ke dalam mode kontrol.
18. uname : perintah ini digunakan untuk menampilkan informasi dari sistem yang sedang berjalan. Lihat
contoh berikut ini :
# uname
Linux
Ada beberapa opsi yang dapat ditambahkan pada perintah ini adalah :
(a) -a : opsi ini akan menampilkan semua informasi tentang sistem operasi dan hardware yang digunakan.
Lihat contoh berikut ini :
# uname -a
Linux localhost 2.6.8.1-12mdk #1 Fri Oct 1 12:53:41 CEST 2004 i686 Pentium III
(Coppermine) unknown GNU/Linux
(b) -s : opsi ini menampilkan nama kernel yang digunakan dalam sistem operasi. Lihat contoh berikut
ini :
# uname -s
Linux
(c) -r : opsi ini akan menampilkan versi kernel yang digunakan. Lihat contoh berikut ini :
# uname -r
2.6.8.1-12mdk
(d) -o : opsi ini akan menampilkan nama sistem operasi yang digunakan. Lihat contoh berikut ini :
# uname -o
GNU/Linux
(e) -p : opsi ini akan menampilkan jenis prosesor yang digunakan. Lihat contoh berikut ini :
# uname -p
Pentium III (Coppermine)
19. ps : perintah ini digunakan untuk melihat proses-proses yang sedang berjalan di dalam komputer kita.
Lihat contoh berikut ini :
# ps -ef | more
UID PID PPID C STIME TTY TIME CMD
root 1 0 0 23:35 ? 00:00:00 init [5]
root 2 1 0 23:35 ? 00:00:00 [ksoftirqd/0]
root 3 1 0 23:35 ? 00:00:00 [events/0]
root 4 3 0 23:35 ? 00:00:00 [khelper]
root 5 3 0 23:35 ? 00:00:00 [kacpid]
root 21 3 0 23:35 ? 00:00:00 [kblockd/0]
root 22 1 0 23:35 ? 00:00:00 [khubd]
--More--
Untuk melihat proses-proses yang dijalankan oleh user tertentu kita dapat menggunakan opsi -U .
Lihat contoh berikut ini :
# ps -U tedy | more
PID TTY TIME CMD
3392 ? 00:00:01 gnome-session
3417 ? 00:00:00 ssh-agent
3444 ? 00:00:00 dbus-launch
3445 ? 00:00:00 dbus-daemon-1
3449 ? 00:00:04 gconfd-2
3452 ? 00:00:00 gnome-keyring-d
--More--
Pada contoh di atas, dengan menggunakan perintah ps -U kita bisa mengetahui proses yang sedang
digunakan/dijalankan oleh user tedy.
20. su : perintah ini digunakan untuk mengubah hak akses menjadi root. Dalam sistem operasi Windows,
root setara dengan Administrator. Hak akses root paling tinggi dalam tingkatan user. Root dapat
memodifikasi file-file yang ada di dalam sistem. Sebenarnya perintah su tidak hanya digunakan untuk
mengubah hak akses menjadi root, tetapi juga bisa untuk mengubah hak akses menjadi user tertentu.
Misalnya di dalam sistem operasi ada 3 user : root, admin, guest. Untuk dapat mengakses
file-file/konfigurasi dari user lain, kita dapat menggunakan perintah su - .
21. chmod : perintah ini digunakan untuk mengubah hak akses user pada sebuah file. Ada 3 tipe hak akses
dapat diterapkan pada sebuah file, yaitu :
• Read (r) : file hanya bisa dibaca.
• Write (w) : file dengan tipe ini bisa dibaca sekaligus bisa dimodifikasi.
• Execute (x) : file dengan tipe ini bisa dieksekusi/dijalankan.
Lihat contoh berikut ini :
# ls -l
total 300
-rw-rw-r-- 1 tedy tedy 1996 Jul 2 17:00 blog0207.txt
-rw-rw-r-- 1 tedy tedy 3193 Jul 7 17:18 blog.txt
-rw-rw-r-- 1 tedy tedy 162 Jul 15 10:14 command.aux
-rw-rw-r-- 1 tedy tedy 8690 Jul 15 10:14 command.log
-rw-rw-r-- 1 tedy tedy 143680 Jul 15 10:14 command.pdf
-rwxrwxrwx 1 tedy tedy 38634 Jul 15 02:59 command.tex
-rwxr-xr-x 1 root root 53773 Jun 15 19:19 unix.jpg
Pada contoh di atas, tiap file memiliki aturan hak akses sendiri-sendiri bagi owner, group, dan other (ditandai
misalnya dengan -rw-rw-r--). Masing-masing hak akses suatu file terbagi menjadi 3 bagian, tiap
bagian tersusun dari 3 karakter dan dibatasi dengan tanda -. Perhatikan contoh berikut :
-rw-rw-r--
Pada contoh di atas, owner memiliki hak akses rw, group memiliki hak akses rw, dan other memiliki hak
akses r.
Untuk mengganti hak akses file, format perintahnya adalah seperti berikut ini :
# chmod ugo=rwx
Misalnya pada contoh di sebelumnya, sebuah file dengan nama blog.txt memiliki hak akses -rw-rw-r--.
Artinya user selain pemilik file hanya bisa membaca dan tidak bisa memodifikasi file tersebut. Misalnya
kita akan mengubah hak akses bagi user lainnya sehingga semua user dapat memodifikasi file tersebut,
maka contoh perintahnya adalah :
# ls -l blog.txt
-rw-rw-r-- 1 tedy tedy 3193 Jul 7 17:18 blog.txt
# chmod o=rw blog.txt
# ls -l blog.txt
-rw-rw-rw- 1 tedy tedy 3193 Jul 7 17:18 blog.txt
22. mount : perintah ini dipakai untuk memasang sebuah perangkat yang memiliki file system ke dalam sistem
operasi. Misalnya, untuk melihat sebuah partisi lain dalam harddisk, untuk dapat menggunakan USB
Flash Drive, untuk dapat menggunakan CD (ingat bahwa sebuah CD/image CD pun mempunyai sebuah
file system), dst. Semua perangkat yang ada di dalam sistem operasi Unix dianggap sebagai sebuah
file/directory. Format penggunaan dari perintah ini adalah seperti berikut ini :
# mount -t /dev/ /mnt/
Mula-mula kita perlu mengetahui dimana perangkat/file system yang akan digunakan itu berada. Kemudian
kita perlu mendefinisikan dimana letak mount point untuk meletakkan perangkat/file system yang
akan digunakan. Misalnya kita ingin menggunakan sebuah USB flash disk, maka contoh perintahnya
adalah sebagai berikut :
# cd /media
# mkdir usbflashdisk
# mount /dev/sda1 /media/usbflashdisk/
# cd /media/usbflashdisk/
# ls
total 51954
-rwxr-xr-x 1 root root 111550 Jun 20 12:44 1showthread.php.html
drwxr-xr-x 3 root root 6656 Jun 20 12:44 1showthread.php_files
-rwxr-xr-x 1 root root 129669 Jun 20 12:45 2showthread.php.html
drwxr-xr-x 3 root root 6656 Jun 20 12:45 2showthread.php_files
-rwxr-xr-x 1 root root 113424 Jun 20 12:46 3showthread.php.html
drwxr-xr-x 4 root root 6656 Jun 20 12:46 3showthread.php_files
Contoh lain : misalkan di dalam komputer kita terdapat sebuah partisi yang digunakan oleh instalasi
Linux lainnya. Untuk dapat membaca partisi dan file-file yang ada di dalamnya kita harus mount terlebih
dulu partisi tersebut. Yang perlu diketahui adalah nama partisi tersebut, anggap partisi tersebut adalah
hda2. Contoh perintahnya adalah :
# pwd
/media
# ls
cdrom floppy usbflashdisk
# mkdir linux
# mount /dev/hda2 /media/linux/
# cd linux/
# pwd
/media/linux
# ls
bin dev home lib media mnt proc sbin srv tmp var
boot etc initrd lost+found misc opt root selinux sys usr
Beberapa distro Linux saat ini sudah menambahkan fitur auto mount, sehingga semua perangkat yang
dipasangkan ke dalam komputer langsung dikenali (plug and play).
23. umount : perintah ini dipakai untuk melepaskan sebuah perangkat dari sistem operasi. Misalnya untuk
melepaskan USB flash disk dari sistem kita dapat menggunakan perintah ini :
# umount /mnt/usb
24. date : perintah ini digunakan untuk menampilkan tanggal dan jam pada saat ini. Tampilan yang muncul
ketika kita menggunakan perintah date adalah seperti berikut ini :
# date
Tue Jun 26 22:05:01 EDT 2007
25. cal : perintah ini digunakan untuk menampilkan kalendar dalam terminal.
# cal
June 2007
Su Mo Tu We Th Fr Sa
1 2
3 4 5 6 7 8 9
10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23
24 25 26 27 28 29 30
26. exit : perintah ini dipakai untuk keluar dari konsol/terminal.
27. bash : perintah ini dipakai untuk menggunakan konsol bash (GNU Bourne-Again Shell).
28. ifconfig : perintah ini digunakan untuk melihat konfigurasi IP yang sudah ada pada network interface
yang ada dalam PC kita. Perintah untuk melihat konfigurasi IP yang sudah ada di dalam komputer
adalah seperti berikut :
# ifconfig -a
Lihat contoh berikut ini :
# ifconfig -a
eth0 Link encap:Ethernet HWaddr 00:E0:00:3B:6E:CA
inet addr:222.124.79.24 Bcast:222.124.79.255 Mask:255.255.255.0
inet6 addr: fe80::2e0:ff:fe3b:6eca/64 Scope:Link
UP BROADCAST RUNNING MULTICAST MTU:1500 Metric:1
RX packets:2782 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0
TX packets:2903 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0
collisions:0 txqueuelen:1000
RX bytes:2040964 (1.9 MiB) TX bytes:517219 (505.0 KiB)
Interrupt:9 Base address:0x2000
Perintah ifconfig juga dapat dipakai untuk menentukan alamat IP dan netmask pada suatu interface.
Untuk menkonfigurasi sebuah IP pada suatu interface, perintah yang digunakan adalah sebagai berikut :
# ifconfig eth0 192.168.1.1 netmask 255.255.255.0
Pada contoh di atas interface yang akan diberi IP misalnya adalah Ethernet 0 (eth0).
29. shutdown : perintah ini dipakai untuk me-restart atau mematikan komputer. Dengan menggunakan perintah
ini kita dapat me-restart komputer, bisa juga men-shutdown komputer. Perintah untuk mematikan
komputer adalah seperti berikut ini :
# shutdown -y -i0 -g0
Perintah untuk merestart komputer adalah seperti berikut ini :
# shutdown -y -i6 -g0
Kedua perintah di atas dilengkapi dengan beberapa opsi, arti dari masing-masing opsi tersebut adalah :
(a) -y - opsi ini menjawab “yes” untuk semua pertanyaan yang muncul selama proses shutdown.
(b) -g - opsi ini adalah singkatan dari “go”. Dengan menggunakan opsi ini kita bisa mengatur kapan
proses shutdown dijalankan. Misalnya kita menggunakan opsi -g0, artinya kita mengatur supaya
proses shutdown langsung dijalankan nol detik setelah kita memberikan perintah. Satuan waktu
yang digunakan adalah detik.
(c) -i - opsi ini adalah singkatan dari “init”. Ada 6 tingkatan mode init dalam lingkungan Unix. Yang
sering digunakan adalah init 0 dan init 6. Init 0 dipakai untuk mematikan komputer sementara init
6 dipakai untuk me-restart komputer.
30. reboot : perintah ini digunakan untuk me-restart komputer. Perintah reboot ini mirip dengan perintah
shutdown -i6. Perintah ini membutuhkan hak akses root untuk dapat dijalankan.
31. useradd : perintah ini dipakai untuk menambah pengguna (user) yang berhak menggunakan sistem
operasi dalam komputer kita. Format perintahnya adalah seperti berikut ini :
# useradd
Perintah penambahan user account ini memiliki beberapa opsi, di antaranya adalah :
(a) -u : opsi ini dipakai untuk menentukan user ID (UID). Opsi in diikuti dengan nilai yang diinginkan.
Misalnya UID yang akan dipakai 100, maka format perintahnya adalah -u 100. Cara penulisan opsi
dan nilainya ini berlaku sama untuk semua opsi.
(b) -g : opsi ini dipakai untuk menentukan group ID.
(c) -c : opsi ini dipakai untuk menambahkan comment pada sebuah user account.
(d) -s : opsi ini dipakai untuk menentukan jenis shell (default shell) yang digunakan oleh user ketika
pertama kali login.
(e) -d : membuat home directory.
(f) -m : memaksa sebuah home directory yang belum ada untuk ditambahkan. Opsi ini tidak membutuhkan
nilai apapun.
(g) -p : menentukan password untuk user tertentu.
32. usermod : perintah ini digunakan untuk mengubah sebuah user account. Perintah ini dapat menggunakan
opsi-opsi yang dimiliki perintah useradd. Kita dapat memodifikasi user ID, grup ID, comment, shell, home
directory, password dari sebuah username. Format perintahnya sama dengan perintah useradd, yaitu :
# usermod
33. userdel : perintah ini dipakai untuk menghapus sebuah user account. Format perintah untuk menghapus
sebuah username adalah sesederhana berikut ini :
# userdel
34. passwd : perintah ini kita gunakan apabila kita ingin mengubah password login kita. Tampilan yang
muncul ketika kita menggunakan perintah ini adalah seperti berikut ini :
# passwd
Changing password for user tedy.
Changing password for tedy
(current) UNIX password:
New UNIX password:
Retype new UNIX password:
passwd: all authentication tokens updated successfully.

Ketika kita ingin mengganti password, mula-mula kita diminta memasukkan password lama kita. Kemudian
kita diminta memasukkan password baru yang kita inginkan sebanyak 2 kali (untuk pemeriksaan).
Perlu diketahui, tidak ada karakter yang muncul ketika kita mengetikkan password.
35. df : perintah ini dipakai untuk mengetahui berapa besar kapasitas harddisk yang terpasang dalam komputer,
berapa yang sudah terpakai dan berapa sisanya. Contoh tampilan saat menggunakan perintah df
adalah seperti ini :
# df
Filesystem Size Used Avail Use% Mounted on
/dev/hda2 7.7G 4.1G 3.3G 56% /
/dev/hda1 20G 8.6G 12G 44% /mnt/windows
Perintah df memiliki beberapa opsi yang dapat digunakan, beberapa di antaranya adalah :
(a) -k : dengan menggunakan opsi ini kapasitas harddisk ditampilkan dalam satuan block.
# df -k
Filesystem 1K-blocks Used Available Use% Mounted on
/dev/hda2 8064304 4257372 3397276 56% /
/dev/hda1 20482840 8922636 11560204 44% /mnt/windows
(b) -h : dengan menggunakan opsi ini data kapasitas harddisk ditampilkan dalam format yang mudah
dibaca; misalnya 130K, 432M, 4G.
(c) -t : dengan menggunakan opsi ini data akan diurutkan menurut tipe file systemnya.




0 komentar:

Posting sebuah Komentar
Posting Lebih Baru Posting Lama Halaman Muka
Berlangganan: Posting Komentar (Atom)
blog My friend
cari...........
mp[3]

Free Indo Flash Mp3 Player at musik-live.net
KalENdeR
anda PenGunjUng Ke....
Web Site Hit Counter
Free Hit Counter
cari di...
jamdigital
Bagaimanakah tanggapan anda mengenai blogger saya?
untuk tamu





Tampilan slide
link download

* free 7 software
* download adobe Flash Player Download Center
* download adobe photoshop, adobe redar AnyDVD, antivi personal edition

Links

* gambar transformers
* download ccs
* pak tjipto
* photobucket
* widget
* hehehe

Arsip blog
AkU
Foto Saya

amrizal ardi
sidoarjo, jawa timur, Indonesia
hei trims udah datang di bloggerku

Melihat profil lengkap saya
link gambar
Get Free Shots from Snap.com
Free music code indo ~ www.musik-live.net

Valid XHTML 1.0 Transitional

Add to Technorati Favorites Membuat Blog
Photobucket Photobucket
Design by Amrizal Ardi S Visit Original Post Purple Butterfly Template | 99 Computer

pengertian presentasi

PRESENTASI

@@ Presentasi adalah salah satu jenis komunikasi antara pembicara dan pendengar
@@ Tujuan Presentasi adalah
a. Edukasi atau pendidikan
b. Memberikan Informasi
c. Persuasi atau mempengaruhi
@@ Jenis-jenis Presentasi adalah
1. Oral:Presentasi dengan berbicara
2. Visual:Presentasi dengan menggunakan tampilan
3.Teksual:Presentasi dengan menggunakan teks,selebaran


@@ Yang harus diperhatikan dalam presentasi yaitu
a. Background harus sesuai atau kontras dengan tulisan
b. Dapat menambahkan sesuatu yang menarik, misalnya dengan cara menambah animasi,gambar lucu,suara atau audio
@@ Terkadang dalam berpresentasi, kita sering mengalami nervous atau grogi. Penyebabnya adalah takut lepas kendali,takut akan ketidakpastian,tak ada rencana cadangan,peserta tidak antusias
@@ Yang harus dihindari dalam presentasi adalah gelisah,gemetar,tak berada dalam pusat pandangan audience,mengeluarkan bunyi yang tidak perlu
@@ Bentuk komunikasi ada 3 yaitu
1. Pesan secara fisik
2. Cerita
3. Pesan secara Visual
@@ Bentuk pesan fisik ada 4 yaitu
1. Gasture atau isyarat
2. Kontak mata
3. Postur tubuh
4. Body Language

NB :
@ Presentase yang dapat kita mengerti 10% bila kita baca
@ Presentase yang dapat kita mengerti 20% bila kita dengar
@ Presentase yang dapat kita mengerti 30% bila kita lihat
@ Presentase yang dapat kita mengerti 50% bila kita dengar dan lihat
@ Presentase yang dapat kita mengerti 70% bila kita ucapkan
@ Presentase yang dapat kita mengerti 90% bila kita lakukan


macam - macam Topologi Jaringan

Topologi Jaringan


Untuk mendevelop Local Area Network (LAN) dibutuhkan suatu perencanaan atau bisa kita kenal sebagai topology. Topologi adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan komputer lainnya sehingga membentuk jaringan. Cara yang saat ini banyak digunakan adalah bus, token-ring, star dan peer-to-peer network. Masing-masing topologi ini mempunyai ciri khas, dengan kelebihan dan kekurangannya sendiri.
Topologi ini mengacu dan mengadaptasi kepada keadaan jaringan yang ada di-lapangan (memungkinkan atau tidaknya digunakan salah satu topologi). Tapi keseluruhan grand design jaringan (pemilihan alat-alat, aksesoris, aktif / pasif device) dan kebijakan / policy yang akan diaplikasikan setelah selesainya suatu project, akan berdasarkan dari pemilihan bentukan Topologi Jaringan ini.


Macam-macam topologi :

• Topologi BUS



Keuntungan :
- Hemat kabel
- Layout kabel sederhana
- Mudah dikembangkan
Kerugian :
- Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil
- Kepadatan lalu lintas
- Bila salah satu client rusak, maka jaringan tidak bisa berfungsi.
- Diperlukan repeater untuk jarak jauh

• Topologi TokenRING
Metode token-ring (sering disebut ring saja) adalah cara menghubungkan komputer sehingga berbentuk ring (lingkaran). Setiap simpul mempunyai tingkatan yang sama. Jaringan akan disebut sebagai loop, data dikirimkan kesetiap simpul dan setiap informasi yang diterima simpul diperiksa alamatnya apakah data itu untuknya atau bukan.



Keuntungan :
- Hemat Kabel
Kerugian :
- Peka kesalahan
- Pengembangan jaringan lebih kaku

• Topologi STAR
Kontrol terpusat, semua link harus melewati pusat yang menyalurkan data tersebut kesemua simpul atau client yang dipilihnya. Simpul pusat dinamakan stasiun primer atau server dan lainnya dinamakan stasiun sekunder atau client server. Setelah hubungan jaringan dimulai oleh server maka setiap client server sewaktu-waktu dapat menggunakan hubungan jaringan tersebut tanpa menunggu perintah dari server.


Keuntungan :
• Paling fleksibel
• Pemasangan/perubahan stasiun sangat mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan lain
• Kontrol terpusat
• Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan
• Kemudahaan pengelolaan jaringan

Kerugian
• Boros kabel
• Perlu penanganan khusus
• Kontrol terpusat (HUB) jadi elemen kritis

Diposting oleh wOrld s3cret di 6/08/2008 0 komentar Link ke posting ini
Sabtu, 2008 Juni 07




Perawatan Periferal

1. Apa kegunaan kain kering atau tisu dalam perawatan periferal ?
2. Deskripsikan pentingnya perawatan periferal pada komputer !
3. Jelaskan penyebab-penyebab umum kasus-kasus kerusakan pada periferal !
4. Jelaskan akibat-akibat yang dapat terjadi karena debu yang menutupi fentilasi udara pada monitor !
5. Meski fan adalah komponen kecil, akan tetapi fungsinya besar pada sebuah PC. Jika fan ini banyak berdebu, tentu berpengaruh pada komponen PC yang lain. Uraiakan pendapat Anda tentang hal tersebut !
6. Sebutkan prosedur membersihkan keyboard !
7. Sebutkan prosedur perawatan printer !
8. Apa fungsi Direct X !
9. Jelaskan fungsi tools printer : cleaning dan deep cleaning !
10. Apa kegunaan tools printer : Customs setting !

Perbaikan Periferal

1. Sebutkan alat bantu yang dapat digunakan untuk perbaikan periferal !
2. Bagaimana langkah-langkah perbaikan keyboard yang tidak terdeteksi oleh PC ?
3. Bagaimana langkah-langkah untuk mengetahui sumber/asal bunyi fan yang berisik ?
4. Langkah apa yang perlu dilakukan jika menemukan monitor yang tidak menyala ?
5. Uraikan pendapat Anda jika menghadapi masalah dengan mouse yang tidak berfungsi !

perintah pada linux berbasis Text

pErintah dAsAr LinuX
any_command --help :Menampilkan keterangan bantu tentang pemakaian perintah. "--help" sama dengan perintah pada DOS "/h".

ls :Melihat isi file dari direktori aktif. Pada linux perintah dir hanya berupa alias dari perintah ls. Untuk perintah ls sendiri sering dibuatkan alias ls --color, agar pada waktu di ls ditampilkan warna-warna sesuai dengan file-filenya, biasanya hijau untuk execute, dsb.

ls -al :Melihat seluruh isi file pada direktori aktif beserta file hidden, lalu ditampilkan layar per layar.

cd directory :
Change directory. Menggunakan cd tanpa nama direktori akan menghantarkan anda ke home direktori. Dan cd - akan menghantarkan anda ke direktori sebelumnya.

cp source destination :Mengopi suatu file

mcopy source destination :mcopy source destination
Mengcopy suatu file dari/ke dos filesystem. Contoh mcopy a:autoexec.bat ~/junk . Gunakan man mtools untuk command yang sejenis : mdir, mcd, mren, mmove, mdel, mmd, mrd, mformat....

mv source destination :Memindahkan atau mengganti nama file

ln -s source destination :
Membuat Simbolic Links, contoh ln -sf /usr/X11R6/bin/XF86_SVGA /etc/X11/X, membuat Simbolic link dari file XF86_SVGA ke X

rm files :
Menghapus file

mkdir directory :
Membuat direktori baru
rmdir directory :
Menghapus direktori yang telah kosong
rm -r files
(recursive remove): Menghapus file, direktori dan subdirektorinya. Hati-hati menggunakan perintah ini apabila anda login sebagai root, karena root dengan mudah dapat menghapus seluruh file pada sistem dengan perintah di atas, tidak ada perintah untuk undelete di Linux

more :
Untuk melihat isi suatu file, dengan tambahan perintah more, maka isi file tersebut ditampilkan layar per layar.
less filename :
Melihat suatu file layar per layar, dan tekan tombol "q" apabila ingin keluar,
pico filename
Edit: suatu text file.
pico -w filename :
Edit suatu text file, dengan menonaktifkan fungsi word wrap, sangat berguna untuk mengedit file seperti /etc/fstab.
lynx file.html:
Melihat file html atau browse ke net dengan text mode, dimana gambar/image tidak dapat ditampilkan, tapi lynx adalah suatu browser yang sangat cepat, sangat berguna bila anda hanya menginginkan suatu artikel tanpa image.
tar -zxvf filename.tar.gz :
Meng-untar sebuah file tar sekaligus meng-uncompress file tersebut (*.tar.gz atau *.tgz), untuk meletakkannya direktori yg diinginkan tambahkan option -C direktori, contoh tar -zxvf filename.tar.gz -C /opt (meletakkan file tersebut di direktori /opt
tar -xvf filename.tar :
Meng-untar sebuah file tar yang tidak terkompress (*.tar).
gunzip filename.gz :
Meng-uncompress sebuah file zip (*.gz" or *.z). dengan menggunakan gzip (juga zip atau compress) jika anda menginginkan mengompress file.
bunzip2 filename.bz2 :
Meng-uncompress file dengan format (*.bz2) dengan utiliti "bzip2", digunakan pada file yang besar.

unzip filename.zip :
Meng-uncompress file dengan format (*.zip) dengan utiliti "unzip" yang kompatibel dengan pkzip for DOS.

find / -name "filename" :
Mencari "namafile" pada komputer anda dimulai dengan direktori /. Namafile tersebut mungkin saja berisi wildcard (*,?).
locate filename :
Mencari file dengan string "filename". Sangat mudah dan cepat dari perintah di atas.
pine :
Email reader yang sangat mudah digunakan, dan menjadi favorit banyak pemakai mesin Unix: Atau anda bisa pakai email yang sangat customize, yaitu mutt ,
talk username1:
Berbicara dengan keyboard dengan user lain yg sedang login pada mesin kita (atau gunakan talk username1@machinename untuk berbicara dengan komputer lain). Untuk menerima undangan percakapan, ketikkan talk username2. Jika seseorang mencoba untuk berbicara dengan anda dan itu dirasakan mengganggu, anda bisa menggunakan perintah mesg n untuk menolak pesan tersebut. Dan gunakan perintah who atau rwho untuk melihat siapa user yang mengganggu tersebut.

mc:
Menjalankan "Morton Commander" ... eh... salah maksudnya "Midnight Commander" sebagai file manager, cepat dan bagus.

rlogin server:
(remote login) Menghubungkan anda kekomputer lain. Loginname dan password, tetapi apabila account anda tersebut telah dipakai, maka anda akan mendapatkan pesan kesalahan pada password anda. Sangat tidak aman juga, gunakan ssh sebagai gantinya.

pwd :
Melihat direktori kerja saat ini


id username :
Mencetak user id (uid) atau group id (gid)

date :
Mencetak atau merubah tanggal dan waktu pada komputer, contoh merubah tanggal dan waktu ke 2000-12-31 23:57 dengan perintah; date 123123572000

time :
Melihat jumlah waktu yg ditangani untuk penyelesaian suatu proses + info lainnya. Jangan dibingungkan dengan perintah date

who :
Melihat user yang login pada komputer kita.

rwho -a :
Melihat semua user yg login pada network anda. Layanan perintah rwho ini harus diaktifkan, jalankan setup sebagai root untuk mengaktifkannya.

free :
Informasi memory (dalam kilobytes).


df -h :
(=disk free) Melihat informasi pemakaian disk pada seluruh system (in human-readable form)

adduser :
Menambah pengguna.
clear :
Membersihkan layar.
lsmod :
(as root) Melihat module-module kernel yang telah di load.
echo $PATH
Melihat isi dari variabel PATH. Perintah ini dapat digunakan untuk menampilkan variabel environmen lain dengan baik. Gunakan set untuk melihat environmen secara penuh.

dmesg :
Mencetak pesan-pesan pada waktu proses boot. (menampilkan file: /var/log/dmesg).